Jokowi: Tahun Ini Kita Akan Hadapi Situasi Sulit, Inflasi Dunia Naik

Tahun ini dan tahun depan diperkirakan perekonomian sulit

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan, dunia akan menghadapi situasi sulit pada 2022 dan 2023. Oleh karena itu, ia meminta kepada jajarannya bersiap-siap.

"Tahun ini dan tahun depan kita akan menghadapi situasi yang tidak mudah, situasi yang tidak gampang, situasi ekonomi dan situasi politik global yang mengalami gejolak yang penuh dengan ketidakpastian," ujar Jokowi dalam peresmian pembukaan musyawarah dan perencanaan pembangunan nasional, yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (28/4/2022).

Jokowi mengatakan, pandemik COVID-19 juga saat ini belum sepenuhnya berakhir. Masih banyak negara yang berkutat untuk menangani pandemik COVID-19.

"Belum lagi dunia yang dihantam perang antara Rusia dan Ukraina yang memunculkan krisis energi dan krisis pangan," ucapnya.

Baca Juga: PBB Pilih Jokowi Jadi Anggota Grup Tangani Krisis Pangan 

1. Krisis dunia meningkatkan inflasi

Jokowi: Tahun Ini Kita Akan Hadapi Situasi Sulit, Inflasi Dunia NaikPresiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, krisis dunia meningkatkan inflasi di berbagai negara. Dia menyebut inflasi dunia saat ini sudah berada di titik tertinggi.

"Inflasi saat ini kalau kita lihat misalnya yang paling tinggi di Turki, sudah melompat ke angka 61,1 persen, Amerika yang biasanya 1 persen sekarang sudah 8,5 persen," kata Jokowi.

Meski demikian, Jokowi bersyukur inflasi Indonesia saat ini masih di angka 2,6 persen. Hal itu perlu dipertahankan agar tidak naik.

"Ini yang harus kita bersama-sama harus kita perbaiki dan kita pertahankan," ujarnya.

Baca Juga: Minyak Goreng Langka Berbulan-bulan, Jokowi: Ironis 

2. Jokowi instruksikan agar buat skenario penangan ekonomi yang baik

Jokowi: Tahun Ini Kita Akan Hadapi Situasi Sulit, Inflasi Dunia NaikPresiden Jokowi beri sambutan di acara Pembukaan Inovasi Indonesia Expo 2020 pada Selasa (10/11/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Dalam kesempatan itu, Jokowi menginstruksikan kepada jajarannya untuk membuat skenario dengan kalkulasi yang baik. Dia meminta kepada semua pihak bersiap-siap apabila krisis ekonomi berlanjut hingga tahun depan.

"Hati-hati semuanya, semuanya kita harus punya sense of crisis, jangan seperti biasanya, jangan business as usual, hati-hati, sense of crisis harus ada di kita semuanya, sehingga kita harus ada perencanaan yang baik, harus ada skenario yang pas dalam menghadapi situasi yang tidak pasti ini," katanya.

3. Jokowi beberkan kemajuan ekonomi Indonesia di tengah krisis

Jokowi: Tahun Ini Kita Akan Hadapi Situasi Sulit, Inflasi Dunia NaikJokowi beri sambutan di Rakernas Ikatan Apoteker Indonesia pada Kamis (5/11/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi juga membeberkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia di sejumlah sektor. Di sektor perdagangan surplus pada Februari 2022 Rp3,82 miliar dan meningkat pada Maret 2022 menjadi Rp4,5 miliar.

"Pertumbuhan kredit di Februari juga 6,33 persen naik dari Januari 5,79 persen, ini juga menunjukkan tren baik. PIM, purchasing index manufacture di Maret membaik di angka 51,3 persen dari Februari 51,2 persen," ucapnya.

"Indeks penjualan riil juga sudah di atas normal, Maret kemarin di angka 14,5 persen, dan indeks keyakinan konsumen juga sudah berada di atas normal. Saya kira angka-angka seperti ini harus kita jaga, momentum tren positif pertumbuhan ekonomi harus kita jaga," imbuhnya.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya