Muncul Konflik, Bagaimana Nasib PSN Jokowi di Rempang?

13 Sep 2023, 13:57 WIB

Ribuan warga berunjuk rasa terkait rencana pengembangan Pulau Rempang dan Galang menjadi kawasan ekonomi baru di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (23/8/2023). (ANTARA FOTO/Teguh Prihatna)

Jakarta, IDN Times - Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City di Batam menjadi sorotan setelah ribuan warga menolak direlokasi karena tempat yang mereka duduki akan dijadikan lahan proyek.

Atas konflik yang terjadi di tengah proyek tersebut, Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo menilai terlalu awam untuk menyatakan proyek tersebut terancam batal.

"Wah, jangan ngomong batal dulu, orang belum mulai," kata Wahyu saat ditemui di sela acara Infrastructure Forum and Edutainment Expo di Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (13/9/2023).

1. Proyek Rempang terganjal pengadaan tanah

Wahyu menyatakan belum ada progres pembangunan pada proyek tersebut. Terlebih, proyek Rempang baru dimasukkan ke dalam proyek strategis nasional.

"Dia kan baru masuk sebagai PSN, tapi kan proyeknya kan belum jalan, baru nyiapin dulu, BP Batam yang tahu," sebutnya.

Tentu saja, PSN Rempang baru bisa dimulai pembangunannya apabila masalah tanah atau lahan sudah benar-benar dipastikan tuntas.

"Ya sama seperti PSN lain, pengadaan lahan, kalau pengadaan lahan belum selesai kan bagaimana mau bangun?" tuturnya.

2. Rempang Eco-City baru masuk PSN Jokowi bulan lalu

Presiden Joko “Jokowi” Widodo memberi arahan dalam Rakornas BMKG 2022. (dok. YouTube Info BMKG).

Presiden Joko "Jokowi" Widodo menetapkan Rempang Eco-City sebagai PSN melalui Permenko Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2023 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional.

Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait mengatakan, Rempang Eco-City masuk dalam daftar PSN 2023 setelah Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto mengesahkan peraturan tersebut pada 28 Agustus 2023.

“Sesuai arahan Pak Menko, pengembangan Pulau Rempang masuk dalam daftar Program Strategis Nasional. Besar harapan, program ini bisa memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kepri, khususnya Kota Batam,” ujar Ariastuty dikutip dari laman resmi BP Batam, Kamis (31/8/2023).

3. Nilai investasinya diproyeksikan mencapai Rp381 triliun

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Ariastuty mengatakan, pemerintah pusat melalui kerja sama antara BP Batam dan PT Makmur Elok Graha (MEG) bakal menyiapkan Pulau Rempang sebagai kawasan industri, perdagangan, hingga wisata yang terintegrasi demi mendorong peningkatan daya saing Indonesia dari Singapura dan Malaysia.

Nilai investasinya ditaksir mencapai Rp381 triliun hingga 2080. Pengembangan Pulau Rempang diharapkan dapat memberi dampak ke pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi Kota Batam dan kabupaten/kota lain di Provinsi Kepri.

“Pengembangan Rempang juga akan membuka ratusan ribu lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat Kepri, khususnya para pemuda di Kota Batam,” tambahnya.