Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Musk Dorong Zona Perdagangan Bebas Tarif AS-Eropa

Postingan foto Elon Musk di X (28/10/2024).  (x.com/Elon Musk)
Postingan foto Elon Musk di X (28/10/2024). (x.com/Elon Musk)
Intinya sih...
  • Elon Musk menyerukan penghapusan tarif antara AS dan Uni Eropa untuk menciptakan zona perdagangan bebas.
  • Kebijakan tarif Trump memicu penurunan penjualan Tesla di Eropa, dengan penjualan turun 49 persen dalam dua bulan pertama tahun ini.
  • Musk mengkritik PhD Harvard Peter Navarro dan menyatakan dukungannya terhadap perdagangan bebas, berbeda dengan pandangan Trump.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Elon Musk menyerukan penghapusan tarif antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa di tengah gejolak pasar akibat kebijakan dagang Presiden Donald Trump. Pernyataan ini disampaikan saat Tesla sedang mengalami penurunan penjualan drastis, khususnya di pasar Eropa.

Langkah Musk itu menyusul keputusan Trump pada Rabu (2/4/2025) untuk mengenakan tarif 20 persen terhadap barang-barang dari Uni Eropa. Kebijakan tersebut memicu aksi jual di pasar saham, sekaligus menuai kritik tajam dari pelaku industri.

1. Musk usulkan zona perdagangan bebas transatlantik

Elon Musk (x.com/Elon Musk)
Elon Musk (x.com/Elon Musk)

Elon Musk menyampaikan visinya untuk menciptakan hubungan dagang bebas antara Amerika Utara dan Eropa. Ia berharap kedua wilayah menghapus tarif sepenuhnya.

“Pada akhirnya, saya berharap disepakati bahwa baik Eropa maupun AS seharusnya bergerak menuju situasi tanpa tarif, yang secara efektif menciptakan zona perdagangan bebas antara Eropa dan Amerika Utara,” kata Musk dalam wawancara video bersama Matteo Salvini di Kongres Partai League di Florence, dikutip dari CNN Internasional, Minggu (6/4/2025).

Dalam kesempatan yang sama, Musk juga menambahkan harapannya agar mobilitas pekerja antarwilayah dipermudah.

“Itulah yang saya harapkan terjadi, dan juga lebih banyak kebebasan bagi orang-orang untuk berpindah antara Eropa dan Amerika Utara jika mereka menginginkannya. Jika mereka ingin bekerja di Eropa atau Amerika, menurut saya mereka seharusnya diizinkan,” ujar Musk, dikutip dari NBC News, Minggu (6/4).

Menurutnya, hal tersebut juga telah ia sarankan secara langsung kepada Presiden Trump.

2. Trump terapkan tarif, pasar saham anjlok serempak

Kebijakan tarif yang diumumkan Trump pada Rabu memicu tekanan besar di pasar keuangan AS. Indeks utama Wall Street rontok tajam hanya sehari setelah pengumuman.

Indeks S&P 500 turun hampir 5 persen, Dow Jones merosot 4 persen, dan Nasdaq terjun hingga 6 persen. Ketiganya mencatat penurunan harian terbesar sejak pandemi COVID-19 pada 2020, berdasarkan laporan NBC News.

Dalam pidato resminya, Trump menyebut Amerika telah “dirampok dan dijarah” oleh kebijakan dagang negara lain. Ia menyatakan bahwa masa depan AS akan memasuki “era keemasan.”

Di platform Truth Social, Trump menekankan bahwa langkah tarif ini adalah bagian dari perubahan ekonomi besar.

“INI ADALAH REVOLUSI EKONOMI, DAN KITA AKAN MENANG. TETAP KUAT, ini tidak akan mudah, tapi hasil akhirnya akan bersejarah. Kita akan, MEMBUAT AMERIKA HEBAT LAGI!!!” tulis Trump.

3. Uni Eropa bersiap membalas, Italia dorong deeskalasi

Bendera Uni Eropa (pexels.com/Marco)
Bendera Uni Eropa (pexels.com/Marco)

Tanggapan dari Eropa pun mulai bermunculan. Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menyatakan bahwa Uni Eropa tidak akan tinggal diam.

“Eropa siap merespons. Kami akan selalu melindungi kepentingan dan nilai-nilai kami. Kami juga siap untuk berdialog. Dan berpindah dari konfrontasi ke negosiasi,” tulis von der Leyen di platform X.

Beberapa negara Eropa bahkan tengah mempertimbangkan tindakan balasan terhadap tarif AS yang akan diumumkan akhir bulan ini. Sementara itu, Italia mengambil jalur berbeda.

Menteri Ekonomi Italia, Giancarlo Giorgetti, mengatakan bahwa negaranya berharap terjadi deeskalasi dengan Washington. Ia menyoroti surplus dagang Italia dengan AS yang mencapai sekitar 39 miliar euro (Rp707 triliun) pada 2024.

Italia sendiri hanya mencatat pertumbuhan ekonomi 0,5 persen sepanjang tahun lalu, sehingga hubungan dagang dengan AS menjadi aspek penting bagi stabilitas ekonomi domestik.

4. Penjualan Tesla anjlok, Musk kritik pejabat Trump

Tesla (unsplash.com/Tesla Fans Schweiz)
Tesla (unsplash.com/Tesla Fans Schweiz)

Di tengah kontroversi soal tarif, penjualan Tesla di Eropa merosot tajam. Dalam dua bulan pertama tahun ini, penjualan mobil Tesla turun 49 persen di pasar Eropa, menurut data dari Asosiasi Produsen Mobil Eropa.

Di Italia, penurunan penjualan Tesla mencapai 7 persen dibandingkan kuartal pertama tahun lalu, berdasarkan data dari Kementerian Transportasi Italia.

Situasi ini memperburuk tekanan terhadap Musk, yang kini juga menjabat sebagai kepala efisiensi pemerintahan Trump di Departemen Government Efficiency (DOGE). Dalam peran tersebut, Musk telah memangkas biaya besar-besaran, yang turut memicu kontroversi.

Tak hanya itu, Musk juga melontarkan kritik keras terhadap Peter Navarro, penasihat senior Trump untuk perdagangan dan manufaktur.

“Memiliki gelar PhD di bidang Ekonomi dari Harvard adalah hal buruk, bukan hal baik,” tulis Musk di platform X, merujuk pada latar belakang akademik Navarro.

Tentang Navarro, Musk menambahkan, “Dia tidak membangun apa pun.”

5. Musk ambil jarak dari Trump, tapi masih jadi penasihat

Dukungan Elon Musk terhadap Donald Trump. (x.com/Elon Musk)
Dukungan Elon Musk terhadap Donald Trump. (x.com/Elon Musk)

Pernyataan Musk mengenai zona bebas tarif menandai perbedaan pandangan yang jelas dengan Presiden Trump, yang selama ini dikenal menentang perdagangan bebas. Meski demikian, Musk masih tercatat sebagai penasihat dekat Trump dalam berbagai isu teknologi dan efisiensi pemerintahan.

Sejauh ini, baik Gedung Putih maupun perwakilan Musk belum memberikan tanggapan resmi terhadap komentar publik tersebut. Ketegangan antara agenda perdagangan pemerintah dan kepentingan industri tampaknya akan terus berlanjut hingga pemilu mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bagus Samudro
EditorBagus Samudro
Follow Us