5 Kesalahan saat Memasarkan Produk dengan Influencer, Jadi Gak Efektif

Bisa bikin kantong perusahaan jebol, nih

Pertumbuhan media sosial yang pesat di era digital melahirkan sejumlah kreator konten yang berhasil menjangkau dan menarik banyak audiens. Tak sedikit dari mereka memiliki pengaruh besar dalam memersuasi orang lain sehingga dijuluki influencer.

Banyak brand melihat ini sebagai kesempatan dan memilih berkolaborasi dengan para influencer untuk mempromosikan produknya. Selain meningkatkan awareness masyarakat, cara ini juga diyakini efektif untuk "meracuni" audiens agar membeli produknya.

Namun tentu ini tak semudah membalikkan telapak tangan. Terlebih, ada beberapa kesalahan yang umum dilakukan para pelaku usaha ketika memasarkan produknya dengan influencer. Agar kampanye produkmu berjalan efektif, pastikan hindari beberapa hal berikut ini, ya!

1. Asal memilih influencer, hanya mengutamakan yang viral dan memiliki followers segudang

5 Kesalahan saat Memasarkan Produk dengan Influencer, Jadi Gak Efektifilustrasi influencer (pexels.com/Ivan Samkov)

Jika tujuan pemasaranmu hanya sebatas mengenalkan brand ke sebanyak mungkin orang, maka kamu cukup memilih influencer dengan jutaan pengikut yang kontennya selalu viral.  Namun cara ini bisa jadi kurang efektif, terutama jika audiensnya tidak relevan dengan niche market kamu. 

Terlebih, ini pastinya memerlukan biaya yang cukup tinggi. Padahal kemungkinan besar, hanya segelintir audiens yang benar-benar tertarik dan melakukan pembelian. Alhasil, revenue atau pendapatanmu tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

Untuk itu, melakukan riset menyeluruh sangatlah penting. Kuncinya, pilih influencer yang audiensnya relevan dengan niche market-mu. Sebagai contoh, jika usaha kamu bergerak di bidang kecantikan, maka beauty content creator merupakan tipe influencer yang harus kamu ajak kerja sama. 

2. Tidak menyusun budget yang sesuai

5 Kesalahan saat Memasarkan Produk dengan Influencer, Jadi Gak Efektifilustrasi menghitung budget (pexels.com/Karolina Grabowska)

Seberapa besar anggaran yang kamu alokasikan untuk melakukan pemasaran dengan influencer? Berapa persentase yang akan dialokasikan dari total marketing budget? Ini sangat penting sebab harus dijadikan dasar pertimbangan saat memilih influencer yang akan diajak berkolaborasi.

Sebagai permulaan, sebaiknya jangan langsung menggelontorkan anggaran yang besar untuk kanal pemasaran ini. Lakukanlah "test drive" terlebih dahulu dan pilih influencer sesuai budget. Lihat sejauh apa efektivitasnya dan sesuaikan budget untuk kampanye selanjutnya berdasarkan hasil analisis.

Baca Juga: 5 Kesalahan yang Umum Terjadi saat Melakukan Perjalanan Bisnis

3. Hanya mengandalkan influencer marketing

5 Kesalahan saat Memasarkan Produk dengan Influencer, Jadi Gak Efektifilustrasi influencer (pexels.com/Blue Bird)

Jika kamu menaruh semua telur dalam satu keranjang, kamu akan kehilangan semua telur saat keranjangnya terjatuh. Ini merupakan perumpamaan yang tepat untuk menjelaskan mengapa mengandalkan satu kanal pemasaran sangat tidak disarankan. Untuk itu, sebaiknya kamu melakukan diversifikasi dengan memaksimalkan beberapa kanal. 

Selain melakukan influencer marketing, kamu dapat mengombinasikan kanal organik dengan mengoptimasi media sosial dan ranking website kamu di halaman pencarian Google serta kanal berbayar seperti social media ads dan search engine marketing atau SEM.

4. Tidak membuat kontrak kerja sama yang jelas

5 Kesalahan saat Memasarkan Produk dengan Influencer, Jadi Gak Efektifilustrasi menandatangani kontrak kerja sama (pexels.com/Karolina Grabowska)

Bekerja sama dengan para influencer juga kadang kala dipenuhi dengan drama. Salah satu yang cukup sering dikeluhkan pelaku usaha  ialah mundurnya waktu pengunggahan konten dari jadwal yang telah ditetapkan. Tentu ini berpotensi mengacaukan kampanye produk, terutama jika produknya bersifat seasonal.

Selain itu, kendala lain yang banyak ditemui ialah cara promosi influencer yang tidak sesuai dengan brief sehingga key message tidak tersampaikan dengan baik. Hal-hal semacam ini harapannya dapat diantisipasi dengan membuat kontrak kerja sama yang jelas di antara kedua pihak yang bekerja sama.

5. Terlalu terlihat hard selling sehingga audiens memilih melewatkannya

5 Kesalahan saat Memasarkan Produk dengan Influencer, Jadi Gak Efektifilustrasi influencer (pexels.com/Liza Summer)

Kesuksesan influencer marketing tak hanya dipengaruhi oleh para influencer, tetapi juga kita sebagai brand atau pelaku usaha. Tak sedikit pelaku usaha memberikan brief yang terlalu kaku dan tidak membiarkan influencer untuk mempromosikan produk dengan cara mereka sendiri.

Alhasil, ini membuat konten tampak tidak menarik sehingga audiens melewatkannya. Menonjolkan keunggulan produk memang penting, tetapi cobalah berikan kebebasan bagi para influencer untuk mengemasnya dengan cara yang lebih engaging. Metode soft selling merupakan salah satu upaya yang dapat dipilih agar audiens merasa tertarik. 

Deretan kesalahan di atas tentunya berdampak negatif pada perkembangan bisnis. Sebab return yang didapatkan kemungkinan besar tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Karenanya, pastikan kamu menghindari kesalahan di atas dan susun strategi agar kampanye yang dijalankan berhasil memenuhi target, ya!

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Belum Siap Membangun Bisnis, Evaluasi Lagi, yuk!

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya