Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Panduan Lengkap Memulai Usaha dengan Bujet Minim

ilustrasi modal usaha (pixabay.com/Steve Buissinne)

Jakarta, IDN Times - Memulai bisnis membutuhkan berbagai perencanaan, termasuk menentukan berapa banyak modal yang kamu perlukan.

Kamu bisa saja memulai bisnis dengan sedikit atau tanpa uang. Tapi, hal itu tergantung sampai mana batas kreativitas dan komitmen kamu.

Dilansir Investopedia, berikut panduan buat kamu memulai bisnis dengan bujet minim!

1. Mengembangkan ide bisnis bermodal rendah

Ilustrasi ide, mengumpulkan ide. (Unsplash.com/AbsolutVision)

Beberapa bisnis membutuhkan biaya lebih besar untuk memulai daripada bisnis lainnya. Berikut adalah beberapa ide bisnis yang bisa kamu pertimbangkan!

  • Pembuat konten untuk bisnis online
  • Penulis lepas atau blogger
  • Bisnis asisten virtual
  • Manajer atau konsultan media sosial
  • Pembuat kursus online atau tutor online
  • Dropshipping
  • Kreator YouTube atau TikTok
  • Desainer grafis
  • Pengedit video

Itu semua adalah bisnis yang dapat kamu jalankan dari rumah tanpa harus mengeluarkan banyak uang.

Ada juga beberapa bisnis yang bisa kamu mulai secara offline yang tidak memerlukan uang. Misalnya, kamu bisa memulai bisnis penitipan anjing atau hewan peliharaan, menjadi tutor untuk pelajar, atau mengajar seni atau musik.

Bisnis-bisnis tersebut memungkinkan kamu memanfaatkan keahlianmu untuk menghasilkan uang tanpa mengeluarkan uang.

2. Pentingnya peran penganggaran

Ilustrasi anggaran (ladypinem.com)

Saat memulai bisnis apa pun, penting untuk memiliki anggaran yang harus diikuti. Anggaran kamu berfungsi sebagai panduan keuangan untuk membantumu memahami biaya saat memulai bisnis.

Seperti apa anggaran bisnis kamu pada awalnya dapat bergantung pada jenis bisnis yang kamu mulai.

Dalam hal membuat anggaran bisnis kecil sebelum dimulai, penting untuk menjumlahkan semua perkiraan biaya yang akan kamu keluarkan, misalnya sebagai berikut!

  • Membeli inventaris atau persediaan
  • Menyewa atau menyewakan ruang bisnis
  • Membeli peralatan
  • Membayar biaya pemasaran atau iklan
  • Mempekerjakan karyawan

Anggaran kamu harus sedetail mungkin sehingga memiliki gambaran yang realistis mengenai seperti apa pengeluaranmu. Kamu kemudian dapat membandingkannya dengan perkiraan penjualan atau pendapatan yang kamu harapkan setelah bisnis kamu diluncurkan.

Menganggarkan bisnis bukanlah sesuatu yang kamu lakukan sekali saja. Penting untuk meninjau anggaranmu setiap bulan untuk melihat bagaimana arus kas masuk dan keluar. Menjaga pengeluaran seminimal mungkin adalah salah satu cara terbaik untuk memaksimalkan arus kas saat bisnismu masih dalam tahap awal.

3. Opsi-opsi pembiayaan kreatif

ilustrasi pinjaman online (unsplash.com/Alexander Grey)

Ada beberapa cara untuk membiayai bisnis baru tanpa harus mengeluarkan uang sendiri. Membandingkan berbagai pilihan dapat membantu kamu memutuskan mana yang tepat. Pertimbangkan pilihan-pilihan berikut ini!

Crowdfunding (urun dana): Opsi ini memungkinkan orang menyumbangkan uang dalam jumlah kecil untuk membantu pengusaha meluncurkan bisnis mereka.

Pinjaman mikro: Jika kamu merasa nyaman meminjam untuk mendanai bisnis barumu, kamu dapat mempertimbangkan pinjaman mikro.

Kartu kredit: Kartu kredit bisnis dapat membantu kamu membayar hal-hal yang diperlukan untuk memulai atau menjalankan bisnismu dan kartu kredit ini lebih mudah untuk memenuhi syarat daripada pinjaman.

Pinjaman peer-to-peer (p2p): Pinjaman peer-to-peer memungkinkan kamu untuk meminjam uang dari orang banyak. Investor menyumbangkan uang untuk mendanai pinjaman dan peminjam membayarnya kembali dari waktu ke waktu, dengan bunga. Suku bunga dan jangka waktu pinjaman dapat bergantung pada kelayakan kredit kamu secara keseluruhan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us