4 Cara Simpel Menjaga Bisnis Kamu Tetap Berjalan pada Masa Sulit

Jakarta, IDN Times - Bisnis kamu mungkin tak selamanya berjalan mulus. Ada kalanya kamu dihadapkan pada masa-masa sulit. Tak terkecuali jika usaha kamu masih skala UMKM.
Menjaga bisnis kecil agar tetap bertahan di masa ekonomi yang sulit memang menantang. Sayangnya, tidak ada panduan yang bisa benar-benar memastikan bisnis kamu mampu bertahan menghadapi badai.
Dilansir Investopedia, ada beberapa strategi umum yang dapat membantumu keluar dari masa-masa sulit itu!
1. Lihatlah gambaran besarnya

Seseorang biasanya memiliki kecenderungan untuk berusaha membereskan masalah langsung yang paling jelas dengan penuh semangat dan tanpa ragu-ragu. Hal ini dapat dimengerti dan mungkin masuk akal secara bisnis dalam beberapa situasi.
Namun, disarankan juga untuk mundur sejenak dan melihat gambaran besarnya untuk melihat apa yang masih berfungsi dan apa yang mungkin perlu diubah.
Itu adalah kesempatan untuk lebih memahami ukuran dan cakupan masalah yang ada dan memahami lebih jauh model bisnis perusahaan kamu, serta menentukan bagaimana kekuatan dan kelemahannya berperan.
2. Memastikan akses ke uang tunai

Pemilik usaha kecil harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki akses ke uang tunai, terutama pada masa krisis.
Mengunjungi bank dan memahami apa yang diperlukan untuk mendapatkan pinjaman adalah langkah pertama yang baik, seperti halnya membuka kredit untuk mendanai kemungkinan terjadinya masalah arus kas jangka pendek. Menjalin hubungan yang baik dengan bank selalu berguna untuk bisnis kecil.
Pemilik usaha kecil juga harus memiliki sumber modal potensial lainnya. Ini mungkin termasuk memanfaatkan tabungan, melikuidasi kepemilikan saham atau meminjam dari anggota keluarga.
Pemilik usaha kecil harus memiliki akses ke modal atau memiliki cara kreatif untuk mendapatkan dana agar dapat melewati masa-masa sulit.
3. Mulailah mengerjakan hal-hal kecil

Meskipun penting untuk memperhatikan gambaran besar, pemilik usaha kecil tidak boleh mengabaikan hal-hal kecil yang mungkin berdampak buruk pada bisnis.
Pohon besar yang menghalangi pandangan publik terhadap tempat usaha kamu atau papan nama perusahaan, tempat parkir yang tidak memadai, kurangnya akses jalan/lalu lintas, dan iklan yang tidak efektif adalah contoh-contoh masalah kecil yang dapat memberikan dampak besar pada keuntungan bisnis.
Mempertimbangkan dan menganalisis berbagai faktor yang membuat pelanggan datang dapat membantu mengidentifikasi beberapa masalah.
Memeriksa pengeluaran kuartalan kamu secara terperinci juga dapat membantu. Pemilik usaha tidak boleh memeriksa pengeluaran satu kali di sini, karena kemungkinan besar item-item tersebut adalah biaya yang diperlukan. Sebaliknya, mereka harus mencari item-item kecil yang tampaknya tidak berbahaya namun sebenarnya menguras rekening.
Misalnya, biaya perlengkapan kantor dapat dengan cepat menjadi tidak terkendali jika dipesan secara tidak tepat. Demikian pula, jika pemasok kamu menaikkan harga produk, kamu harus mempertimbangkan untuk mencari pemasok yang lebih murah.
4. Jangan mengorbankan kualitas

Mengendalikan biaya sangat penting pada masa-masa sulit. Pemilik harus tetap berusaha dan mengajak karyawan untuk mengikuti perubahan yang sedang dilakukan. Namun, perhatikan agar tidak mengorbankan kualitas saat melakukan perubahan produk.
Pemilik bisnis yang ingin meningkatkan margin keuntungan harus berhati-hati dalam membuat perubahan dramatis pada komponen-komponen utama.
Kuncinya adalah melakukan pemotongan biaya dan pemotongan lainnya yang tidak mengurangi kualitas produk jadi. Mungkin ada cara untuk memotong harga kotak bungkus atau serbet kertas.