Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Pasar pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) diproyeksikan tetap menggeliat tahun ini meskipun diwarnai ajang lima tahunan, yakni pemilu pada 14 Februari.

Pengamat Pasar Modal dan Founder WH-Project, William Hartanto pun melihat ada kemungkinan capaian IPO tahun lalu bisa terulang tahun ini. Menurutnya, pemilu tidak serta merta jadi alasan perusahaan untuk IPO atau tidak IPO tahun ini.

"Kalau menurut saya, tahun ini dengan sentimen pemilu, IPO tahun 2024 bisa saja berakhir sama dengan kondisi tahun lalu karena pemilu sendiri tidak membawa dampak signifikan terhadap saham IPO," kata William kepada IDN Times, Rabu (31/1/2024).

1. Banyak faktor memengaruhi keputusan IPO sebuah perusahaan

PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) resmi IPO hari ini (dok. BEI)

William menambahkan, keputusan sebuah perusahaan atau emiten untuk IPO didasari banyak faktor. Pemilu juga sejatinya tidak banyak memberikan dampak khusus buat pasar modal Indonesia.

"Keputusan listing saham itu ada banyak, misalnya apakah kondisi pasar modal sedang mendukung atau apakah dari segi bisnis sedang ada sektor yang manggung dan membuka kesempatan untuk memperbesar minat beli pada saham listing yang bergerak di sektor yang sama atau apakah kondisi fundamental emiten tersebut cukup bagus sehingga menarik pelaku pasar," tutur dia.

2. BEI targetkan 62 perusahaan IPO tahun ini

Konferensi pers peresmian penutupan perdagangan BEI 2023. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan lebih dari 60 perusahaan bakal mencatatkan saham perdananya atau initial public offering (IPO) tahun ini.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman pun optimistis mampu merealisasikan target tersebut meskipun 2024 adalah tahun politik karena adanya ajang pemilu 5 tahunan memilih presiden-wakil presiden dan anggota legislatif.

"Sejak 2018 rata-rata setahun ada 50 lebih perusahaan tercatat, untuk target IPO tahun depan 62 perusahaan. Kalau tahun ini 61 perusahaan," kata Iman dalam konferensi pers Penutupan Perdagangan BEI 2023 di Jakarta, akhir Desember lalu.

3. 79 perusahaan berhasil IPO tahun lalu

ilustrasi IPO (IDN Times/Aditya Pratama)

BEI justru kedatangan surplus perusahaan yang IPO pada tahun lalu. Iman mengatakan, selama 2023, ada 79 perusahaan yang mencatatkan saham perdananya di BEI.

Capaian tersebut meningkat 9,3 persen dibandingkan tahun lalu. Tak heran jika kemudian pertumbuhan jumlah perusahaan IPO tersebut jadi yang tertinggi se-Asia Tenggara (ASEAN).

"Tidak banyak yang tumbuh positif (untuk IPO). Semuanya di bawah Indonesia atau IDX," ujar Iman.

Editorial Team