Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi belakangan ini lebih disebabkan oleh dinamika global. Ia menegaskan bahwa kondisi tersebut tidak mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia.
Sri Mulyani menjelaskan, pergerakan nilai tukar rupiah secara year to date atau tahun berjalan (Januari–Maret 2025) berada di kisaran Rp16.443 per dolar AS. Namun, pada akhir Maret, kurs rupiah tercatat melemah hingga menyentuh level Rp16.892 per dolar AS. Angka ini meleset dari target nilai tukar yang tercantum dalam asumsi makro APBN 2025, yakni Rp16 ribu per dolar AS.
"Pergerakan nilai tukar rupiah yang melemah mencerminkan dinamika global dan tidak selalu identik dengan fondasi fundamental Indonesia," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Rabu (30/4/2025).