Jakarta, IDN Times – Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, menepis anggapan keanggotaan Indonesia dalam BRICS menjadi penyebab tidak efektifnya negosiasi tarif perdagangan dengan Amerika Serikat (AS).
Menurut Haryo, keputusan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS mencerminkan komitmen terhadap prinsip politik luar negeri yang bebas dan aktif, bukan sikap anti-Amerika.
"Enggak, itu sebenarnya soal politik luar negeri kita yang bebas dan aktif. Itu sudah ditegaskan sejak Piagam Bandung. Jadi, keanggotaan Indonesia di BRICS tidak semata-mata soal transaksi dagang. Kita menjalin hubungan dengan siapa saja," kata Haryo saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (9/7/2025).
Indonesia resmi menjadi anggota BRICS sejak 6 Januari 2025. Organisasi antarpemerintah ini beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab, dan Indonesia.