Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi miniatur rumah subsidi (freepik.com/jcomp)
ilustrasi miniatur rumah subsidi (freepik.com/jcomp)

Intinya sih...

  • Desain rumah subsidi di kota akan berbeda dengan daerah, harus vertikal karena harga tanah mahal.

  • Pemanfaatan aset negara untuk pembangunan rumah subsidi di Jakarta sedang disiapkan.

  • Presiden Prabowo naikkan kuota rumah subsidi dari 220 ribu unit menjadi 350 ribu unit.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) sedang membahas rencana pembangunan rumah subsidi di Jakarta. Menteri PKP Maruarar Sirait sedang membahas hal ini dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.

Dia menjelaskan sudah bertemu pada pekan lalu dan akan melanjutkan pembicaraan pada pekan depan. Menurutnya, rumah subsidi perlu dirancang agar masyarakat perkotaan juga dapat menikmatinya.

"Nanti minggu depan juga kita janjian ngobrol untuk mematangkan bagaimana kan rumah subsidi ini kan juga harus dinikmati oleh masyarakat kota," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Selasa (16/9/2025).

1. Desain rumah subsidi di kota akan berbeda dengan daerah

ilustrasi rancangan (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Pria yang akrab disapa Ara itu menjelaskan pembangunan rumah subsidi di perkotaan memiliki karakteristik berbeda dibandingkan di daerah. Dia menyebut, di daerah rumah subsidi umumnya berbentuk rumah tapak.

Sementara di kota, konsepnya harus vertikal seperti rumah susun karena harga tanah jauh lebih mahal. Oleh sebab itu, desain yang akan dibuat harus menyesuaikan dengan kondisi perkotaan.

"Kalau di daerah itu kan rumahnya itu rumah tapak, jadi dia nggak kayak rusun gitu lho, nggak ke atas gitu lho. Nah kalau di kota itu dia harus ke atas. Kenapa? Karena tanah kan lebih mahal," paparnya.

2. Pemanfaatan aset negara untuk pembangunan

Ilustrasi Rumah Subsidi/KPR (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Ara menuturkan pemerintah juga tengah menyiapkan sosialisasi program perumahan dengan memanfaatkan aset negara. Menurutnya, aset-aset tersebut dapat digunakan untuk menyediakan rumah subsidi di Jakarta.

"Nanti bagaimana mensosialisasikan juga program-program yang memanfaatkan aset-aset negara sehingga kita bisa menyiapkan juga rumah di kota," tambahnya.

3. Presiden Prabowo naikkan kuota rumah subsidi

Presiden Prabowo Subianto saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (6/8). (Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)

Ara memastikan Presiden Prabowo Subianto sangat peduli terhadap sektor perumahan. Dia menuturkan pada tahun ini pemerintah menaikkan kuota rumah subsidi secara signifikan dari 220 ribu unit menjadi 350 ribu unit.

"Presiden Prabowo yang sangat concern kepada perumahan. Buktinya tahun ini kuota rumah subsidi dinaikkan secara signifikan," tambahnya.

Editorial Team