Prabowo Bakal Hadiri Akad 25 Ribu Rumah Subsidi di Bogor 29 September

- Kuota rumah subsidi naik signifikan, dari 220 ribu unit menjadi 350 ribu unit.
- Realisasi penyaluran hingga pertengahan September mencapai 175.662 unit rumah diserahkan kepada masyarakat.
- Rumah subsidi menawarkan bunga KPR 5% dan DP 1%, menarik minat banyak orang.
Jakarta, IDN Times - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyampaikan Presiden Prabowo Subianto akan hadir pada peluncuran 25 ribu rumah subsidi secara serentak di Bogor, yang dijadwalkan pada Senin (29/9/2025).
"Saya mengundang beliau untuk hadir, direcanakan hari Senin, tanggal 29 September di Bogor untuk peluncuran minimal 25 ribu rumah subsidi akad sekaligus. Dan bersyukur beliau berkenaan hadir tanggal 29 September," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9/2025).
1. Kuota rumah subsidi naik signifikan

Maruarar menegaskan Presiden sangat peduli terhadap program perumahan. Dia menyebutkan kuota rumah subsidi pada tahun ini mengalami peningkatan cukup signifikan, dari sebelumnya 220 ribu unit menjadi 350 ribu unit.
"Kami sampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo yang sangat concern kepada perumahan. Buktinya tahun ini kuota rumah subsidi dinaikkan secara signifikan," sebutnya.
2. Realisasi penyaluran hingga pertengahan September

Selain itu, Maruarar memaparkan serapan rumah subsidi dari awal tahun hingga 15 September 2025. Dia menyebutkan, sebanyak 175.662 unit rumah telah diserahkan kepada masyarakat.
Sementara itu, untuk kategori rumah yang sedang dalam pembangunan, ready stock, serta yang telah mendapatkan persetujuan kredit dan akad, jumlahnya mencapai 45 ribu unit.
"Ini realisasi akad, kemudian yang kategori sedang pembangunan berjalan, ready stock, dan persetujuan kredit dan akad kredit ada 45 ribu, jadi totalnya 221.047," sebutnya.
3. Rumah subsidi bunganya rendah dan DP kecil

Menurutnya, program rumah subsidi menawarkan skema pembiayaan yang lebih ringan. Bunga kredit pemilikan rumah (KPR) ditetapkan sebesar 5 persen karena disubsidi pemerintah, jauh di bawah bunga komersial yang berkisar 12 persen.
"Kemudian DP-nya 1 persen, jadi peminatnya sangat banyak sekali," katanya beberapa waktu lalu.