Kediri, IDN Times - Bandar Udara Internasional Dhoho, Kediri, Jawa Timur resmi dioperasikan, Jumat (18/10/2024). Peresmian secara simbolik dilakukan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Selain bandara, Luhut yang ditemani Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, melakukan groundbreaking akses jalan tol Kabupaten Kediri.
Luhut lalu menyampaikan apresiasi kepada pemilik Gudang Garam yang bersedia menginvestasikan dana sebesar Rp12 triliun untuk membangun Bandara Dhoho.
"Bandara ini merupakan percontohan kerja sama pemerintah dan swasta dengan skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha)," kata Luhut dalam sambutannya.
Luhut lalu menceritakan awal pembangunan Bandara Dhoho. Delapan tahun lalu, ia mendapat informasi dari salah satu deputinya bahwa Gudang Garam ingin membangun lapangan terbang karena tidak adanya konektivitas transportasi di kawasan selatan Jawa Timur.
Luhut lalu berkomunikasi dengan Menhub Budi Karya Sumadi untuk mewujudkan pembangunan bandara yang kini juga bisa dinikmati warga di sejumlah kabupaten, seperti Pacitan, Tulungagung, Blitar, Nganjuk dan lainnya tanpa harus ke Surabaya lagi.
"Saya waktu itu heran kok Pak Susilo ya maunya naruh uang Rp12 triliun, padahal ini tugas pemerintah, tapi kita bantu mengelola dan mewujudkannya," kata dia.
Luhut juga memuji kualitas bahan bangunan Bandara Dhoho yang di atas bandara lain di Indonesia. Dengan adanya Bandara Dhoho, Luhut yakin dalam 10 tahun perekonomian dan infrastruktur di sekitar kawasan akan berkembang pesat.
"Tadi saya bicara dengan Bu Khofifah, ini keputusan yang benar karena di selatan Jatim tidak ada bandara, kecuali punya militer di Madiun. Memang harus mengubah lanskap sistem keamanan, tapi ini investasi jangka panjang. Terima kasih Pak Susilo, gak banyak omong tapi jadi," ujarnya.
Bagi Luhut sendiri, peresmian terakhir proyek pembangunan infrastruktur ini memiliki makna tersendiri. Ia mengawali karier militernya di wilayah Mataraman pada 1993, saat bertugas sebagai Komandan Korem 081/Dhirotsaha Jaya di Madiun, dan kini menutup kariernya sebagai Menko Marves di daerah tersebut.
Untuk diketahui, Bandara Dhoho yang memiliki kode DHX, berada di bawah Kantor Ototitas Bandar Udara Wilayah III Surabaya dikelola PT Angkasa Pura Indonesia I. Saat ini pesawat yang sudah beroperasi jenis Airbus A-320. Namun bandara mampu melayani pesawat berbadan besar seperti Boeing 777-300ER.
Bandara Dhoho yang memiliki landasan pacu sepanjang 3.300 meter dibangun oleh pihak swasta, yakni PT Surya Dhoho Investama, anak perusahaan PT Perusahaan Rokok Tjap Gudang Garam, perusahaan rokok keenam terbesar di Indonesia.
Ide pembangunan bandara dilontarkan pemilik Gudang Garam, Susilo Wonowidjojo pada 2016. Selanjutnya pada 2020 dilakukan peletakan batu pertama.
Bandara Dhoho yang diperkirakan memakan biaya investasi sebesar Rp12 triliun, mulai dioperasikan secara komersial pada April 2024. Bandara yang memiliki luas 28 ribu meter persegi ini mampu menampung penumpang hingga 1,5 juta orang per tahun.
Bandara ini merupakan sinergi pemerintah dan swasta di daerah selatan Jawa Timur. Sejak April lalu, sudah ada lebih 20 ribu penumpang dengan 175 penerbangan.
Saat ini Bandara Dhoho juga tengah menyiapkan penerbangan umrah langsung, sehingga calon jemaah di wilayah selatan tidak harus terbang melalui Bandara Djuanda di Surabaya. PT Surya Dhoho Investama berharap operasionalisasi bandara bisa jadi penggerak ekonomi di Kabupaten Kediri, dan kota-kota di sekitarnya.