Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menjelaskan alasan realisasi penyaluran pupuk subsidi sepanjang tahun lalu hanya mencapai 7,3 juta ton. Jumlah ini di bawah target penyaluran yang diberikan pemerintah sebanyak 9,55 juta ton.
Dia menjelaskan, banyaknya aturan menjadi alasan utama target penyaluran pupuk bersubsidi tidak tercapai pada 2024. Apalagi saat itu, Presiden Joko "Jokowi" Widodo baru menetapkan aloaksi pupuk bersubsidi 9,55 juta ton pada awal 2024, dan menambah angggaran subsidi sebesar Rp14 triliun.
"Ralisasi tahun 2024 sudah mencapai 7,3 juta ton dibandingkan kontrak yang diberikan pemerintah kepada kita. Memang belum mencapai 9,55, kenapa? Karena rumitnya aturan itu," kata dia dalam acara Plant Visit Pimpinan Redaksi Media Nasional di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Kamis (13/2/2025).