Ilustrasi Pengusaha/Wirausahawan (IDN Times/Aditya Pratama)
Aset mencakup semua sumber daya yang dimiliki oleh pebisnis, lembaga, entitas, atau perusahaan yang memiliki nilai ekonomi, dan menghasilkan manfaat di masa depan. Misalnya uang tunai, peralatan bekerja, properti (gedung, ruko, dan sebagainya), instrumen investasi yang dimiliki, serta aset-aset tak berwujud seperti hak paten, merek dagang, dan juga goodwill.
Tujuan utama aset adalah memberikan kontribusi pada nilai jangka panjang dan keberlanjutan perusahaan.
Adapun inventaris mengacu pada barang-barang yang dipegang oleh perusahaan untuk dijual kepada pelanggan dalam jalur bisnis yang biasa. Bentuknya bisa bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
Tidak seperti aset, yang bisa mencakup berbagai sumber daya, inventaris secara khusus mewakili barang yang ditujukan untuk dijual dan dikonversi menjadi pendapatan dalam jangka pendek.
Contoh, pengusaha A memiliki lima stok meja yang akan dijual, itu termasuk dalam inventaris. Namun, saat lima meja itu terjual, maka inventaris meja yang dimiliki perusahaan nol, alias tak ada lagi jika tidak ditambah stoknya.