Periode Pertama, Jokowi Paling Sering Ganti Menteri di Sektor Ekonomi

Pertama kali menjabat sebagai presiden, Jokowi memilih Bambang Brodjonegoro sebagai Menteri Keuangan. Pada 2016, Jokowi melantik Sri Mulyani sebagai penggantinya.

Sri Mulyani bukan sosok baru dalam pemerintahan. Dia juga pernah menjadi Menteri Keuangan era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Setelah selesai menjabat sebagai menteri, dia kemudian melanjutkan karirnya di Bank Dunia sebagai Direktur Pelaksana sebelum akhirnya kembali ke posisi itu di era Jokowi.

Dicopot sebagai Menteri Keuangan, Jokowi mendapuk Bambang Brodjonegoro sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)/Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN). Dia menggantikan Menteri PPN sebelumnya, Sofyan Djalil, yang juga di-reshuffle oleh Jokowi.

Hingga saat ini hingga pelantikan menteri baru periode II Jokowi nanti, Bambang masih menjabat posisi tersebut.

Posisi Sofyan Djalil digeser menjadi Menteri ATR. Dia menggantikan Ferry Mursyidan Baldan. Sofyan juga bukan sosok baru dalam pemerintahan. Dia juga pernah menjabat sebagai menteri di era Presiden ke-6 SBY.

Jabatan Menteri ESDM menjadi yang paling sering dirombak. Orang pertama yang menempati posisi ini adalah Sudirman Said. Pada 2016, Presiden Jokowi menunjuk Arcandra Tahar sebagai pengganti Sudirman Said.

Sayang, Arcandra menjabat hanya seumur jagung menjadi Menteri ESDM. Pada Agustus 2016, pria asal Padang ini diberhentikan Jokowi lantaran tersandung kasus dwi-kewarganegaraan. Arcandra disebut memiliki status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) dan juga warga negara Amerika Serikat.

Usai dicopot, Presiden Jokowi menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sebagi Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM. Dua bulan berselang, Ignasius Jonan yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Perhubungan, didapuk Jokowi sebagai Menteri ESDM definitif.

Posisi Menteri Perhubungan pertama diisi oleh Ignasius Jonan. Pada 2016, Jonan digantikan oleh Budi Karya Sumadi. Perpisahan dan penyambutan dari dua pria yang sama-sama pernah menjadi pimpinan perusahaan BUMN itu tampak haru.

Budi Karya Sumadi merupakan mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero), dia juga pernah jadi Dirut Jakpro. Hingga akhirnya dia menjabat sebagai Menteri Perhubungan hingga saat ini.

Pada jabatan ini sudah dua kali dilakukan perombakan. Pertama, saat Rizal Ramli dilantik menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno. Tedjo digantikan Rizal pada Agustus 2015.

Tidak sampai setahun, Rizal Ramli juga di-reshuffle oleh Jokowi dan digantikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan yang sebelumnya merupakan Menko Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam).

Jabatan Menteri Perdagangan juga tiga kali dirombak oleh Presiden Jokowi. Pertama, Mendag dijabat oleh Rahmat Gobel. Pada Agustus 2015, posisi Gobel digantikan oleh Thomas Trikasih Lembong. Setahun berselang lagi, Lembong yang kemudian menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), digantikan oleh Enggartiasto Lukita pada jabatan Mendag.

Saleh Husin jadi Menteri Perindustrian pertama era Jokowi. Sayangnya, dia hanya menjabat sampai dengan 2016. Airlangga Hartarto masuk sebagai pengganti Saleh. Hingga saat ini, Airlangga yang juga merupakan Ketua Umum Partai Golkar masih menjabat posisi sebagai Menperin.

Thomas Lembong yang di-reshuffle oleh Jokowi dari jabatan Menperin, kemudian diangkat sebagai Kepala BKPM menggantikan Franky Sibarani. Lembong hingga saat ini juga masih menjabat sebagai Kepala BKPM.

Jabatan Mendes PDTT tidak banyak perubahan usai Jokowi melantik Eko Putro Sandjojo menggantikan Marwan Jafar. Sama dengan beberapa menteri lainnya, Eko sampai saat ini masih menjabat sebagai Mendes PDTT.