Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kantor Pertamina (dok. Pertamina)
Kantor Pertamina (dok. Pertamina)

Intinya sih...

  • Saham bisnis rumah sakit diserahkan ke Danantara

  • Patra Jasa gabung ke Hotel Indonesia Natour

  • Nasib Pelita Air dikaji Garuda Indonesia

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina (Persero) sedang melakukan konsolidasi terhadap empat sektor usaha non-inti di bawah naungan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Hal itu disampaikan Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina, Agung Wicaksono dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI.

"Sedang dilakukan proses konsolidasi terhadap empat sektor bisnis yang dimiliki Pertamina di bawah naungan Danantara," kata dia, Rabu (19/11/2025).

1. Saham bisnis rumah sakit diserahkan ke Danantara

RS Pertamina Balikpapan (IDN Times/Mela Hapsari)

Agung menjelaskan, sektor pertama yang dikonsolidasikan adalah rumah sakit, yaitu PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC).

Berdasarkan hasil kajian oleh Danantara, saat ini Pertamina sedang menjalani berbagai tahapan proses untuk melakukan rangkaian transaksi pengalihan saham IHC ke Danantara.

"Pertamina Bina Medica IHC yang dengan kajian yang dilakukan oleh Danantara sedang dilakukan berbagai tahapan proses untuk dilakukan rangkaian transaksi di tahun 2025 ini," paparnya.

2. Patra Jasa gabung ke Hotel Indonesia Natour

ilustrasi kamar hotel (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sektor kedua adalah perhotelan yang dikelola oleh anak usaha Pertamina, PT Patra Jasa. Di dalamnya, terdapat sembilan unit bisnis hotel yang akan dilepaskan oleh Pertamina.

Proses konsolidasi perhotelan akan diimplementasikan setelah kajian yang dipimpin oleh PT Hotel Indonesia Natour (HIN), yang merupakan bagian dari holding BUMN Pariwisata dan Pendukung (InJourney).

"Dengan kajian yang dipimpin oleh Hotel Indonesia Natour atau HIN akan dilakukan implementasi proses konsolidasi ini," ujarnya.

3. Nasib Pelita Air dikaji Garuda Indonesia

Pesawat Pelita Air (IDN Times/Ridwan Aji PItoko)

Selanjutnya, Agung memaparkan sektor ketiga adalah maskapai penerbangan, yaitu Pelita Air Service (PAS). Sesuai dengan arahan dari Danantara, saat ini sedang dilakukan kajian mendalam mengenai konsolidasi PAS.

"Pelita Air Services atau PAS yang dimiliki oleh Pertamina saat ini sesuai dengan arahan Danantara dilakukan kajian yang dikoordinir oleh Garuda Indonesia untuk menentukan langkah terbaik untuk konsolidasi ini," katanya.

4. Bisnis asuransi Pertamina diurus oleh IFG

ilustrasi asuransi jiwa (freepik.com/rawpixel.com)

Terakhir, sektor keempat yang juga sedang dikaji adalah asuransi. Pertamina tengah menjalani proses kajian implementasi konsolidasi perusahaan asuransi berbendera badan usaha milik negara (BUMN).

Proses tersebut dikoordinir oleh Indonesia Financial Group (IFG) sebagai holding BUMN asuransi. Konsolidasi di sektor asuransi bersifat bertahap dan tidak hanya melibatkan Pertamina, tetapi juga banyak perusahaan asuransi lain di ekosistem BUMN.

"Dikoordinir oleh IFG sebagai holding BUMN asuransi dan secara bertahap ini bukan hanya Pertamina tapi banyak sekali berbagai perusahaan asuransi di ekosistem BUMN yang akan dikonsolidasikan," tambahnya.

Editorial Team