Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pertimbangan Teknis yang Penting Sebelum Terjun ke Bisnis Franchise

ilustrasi pebisnis bekerja (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Bisnis franchise menjadi pilihan bagi pemula yang bagaikan menemukan jalan pintas menuju kesuksesannya. Ya, franchise akan menawarkan mereknya yang bikin kamu gak perlu susah payah membagun personal branding dari bawah.

Awareness produk, apalagi yang tengah naik daun, pun menjadi pertimbangan utama untuk terjun ke bisnis franchise terkait. Namun, sebelum memutuskan, alangkah lebih baiknya kamu menyimak pertimbangan teknis terkait bisnis franchise berikut ini.

1. Jangan kemakan tren, berpotensi pembeli ramai di awal saja

ilustrasi makan bersama (pexels.com/vii wolves)

Merek ini tengah viral, langsung mau franchise dari merek terkait. Alih-alih pilih merek yang tengah daun, ada cita rasa dan kualitas produk yang jauh lebih penting sebagai bahan pertimbangan.

Logiknya, kamu mungkin akan dapat banyak pembeli di awal lantaran merek terkait tengah tersorot, jadi pusat perhatian. Tapi, apakah secara jangka panjang mereka akan balik lagi? Ya, pembeli akan datang lagi ketika menemukan bahwa apa yang dibelinya ialah sesuatu yang enak, berkualitas, punya nilai lebih.

Terlebih, punya inovasi yang gak hanya bikin pembeli datang lagi, tapi mempertahankannya. Bikin jadi pelanggan loyal lantaran gak bisa berpaling hati. Inovasi produk bikin pelanggan yang mulai bosan dan berpotensi selingkuh ke merek lagi jadi balik lagi lantaran ada saja hal baru yang bikin excited lagi, lagi, dan lagi.

2. Lihat apakah ada ciri khas yang melekat pada sang produk

ilustrasi orang belanja (pexels.com/RDNE Stock project)

Tentunya kamu pernah langsung terkoneksi dengan satu jenis produk lantaran adanya identitas dari sang barang atau jasa. Ciri khas yang jadi label inilah yang bikin orang-orang jadi hanya terngiang-ngiang dengan satu jenis produkmu saja. 

Jadi, sudahkah franchise merek pilihanmu itu punya ciri khas tersendiri yang sudah melekat di publik? Coba pikirkan. Tentunya, ada perbedaan mendasar dari bangun merek sendiri yang dimulai dari bawah dengan memilih franchise.

Oleh karena ada biaya merek yang harus dibayarkan, tentu harus ada keuntungan lebih di dalamnya. Salah satunya, yakni kemudahan target penjualan lantaran barang yang sudah dikenal luas dengan punya ciri khas menonjol yang hanya dimiliki oleh sang produk terkait sebagai identitasnya.

3. Lihat ketahanan produk secara jangka panjang

ilustrasi orang belanja (pexels.com/Tianwang Xiao)

Pernahkah kamu memiikirkan bahwa setiap hari orang-orang pasti akan mengeluarkan uang untuk beli makan. Tapi, tidak setiap hari mereka mengeluarkan uang untuk beli baju, make up, tas, sepatu, dan sejenisnya.

Bahkan, sejenis makanan yang jadi kebutuhan sehari-hari saja punya skala prioritas tersendiri. Seperti nasi dengan lauk pauknya yang menjadi menu utama kebutuhan sebagian besar orang. Sama-sama makanan, tapi gak semua orang mau mengeluarkan uang buat dessert hingga snack. Sepakat?

Tentunya, jenis produk franchise punya pengaruh pada ketahanan bisnismu secara jangka panjang. Mau sebagus apa pun produknya, tapi kalau gak dibutuhkan, ya jelas akan gulung tikar dalam waktu singkat. Jadi, tentukan jenis produk franchise yang sesuai dengan kebutuhan pasarmu, ya.

4. Galih sistem kerja samanya

ilustrasi orang bekerja (pixabay.com/089photoshootings)

Namanya juga franchise, wajar saja jika sang pemilik merek ingin dapat kentungan darimu. Tapi, semua ada batasnya, kerja sama harus saling menguntungkan, bukan salah satu pihak saja yang untung.

Jadi, pelajari dengan baik semua yang berkaitan dengan pembiayaan. Pahami bagaimana sistem bagi hasilnya royaltinya, kontrak jangka panjangnya seperti apa, hingga kapan balik modal atau BEP-nya dalam jangka waktu berapa lama. 

5. Lihat pasar, survei secara langsung

ilustrasi orang bekerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Pernahkah kamu melihat satu jenis merek berjualan dalam radius yang berdekatan? Jelas hal ini bikin omset jadi terbagi, ya. Hal tersebut merupakan dampak dari kurangnya survei. Gak hanya itu, kesepakatan dengan sang penjual merek juga penting untuk tidak memperbolehkan antar satu sama lain jualan berdekatan.

Gak ketinggalan, tempat yang strategis sesuai target pasar jadi pertimbangan penting. Hal tersebut lantaran percuma saja kamu sudah bikin tempat senyaman mungkin, produk sebagus mungkin, tapi kalau orang-orang yang ada di sekitar gak butuh produkmu? Jelas gak lama akan gulung tikar, ya.

Terakhir, jangan lupa untuk survei terkait kompetitor yang ada di sekitarmu. Meski beda merek yang pastinya secara keseluruhan ada perbedaan, namun satu kesamaan yang sainganmu lebih unggul jelas bisa mematikan pasarmu.

Nah, jika teknis secara internal hingga eksternal sudah aman, barulah kamu bisa membuat rancangan terkait perbandingan biaya versus keuntungan yang kamu peroleh. Mulai dari keuntungan harian hingga tahunan sampai ketemu titik balik modal dan punya keuntungan utuh. 

Dari situ kamu bisa menilai, mengukur dari kemampuanmu secara jangka panjang kamu akan cuan atau tidak. Hal ini menjadi pertimbangan akhir untuk terjun ambil bisnis franchise terkait atau tidak. Jadi, pertimbangkan baik-baik, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us