Perusahaan RI Akan Teken MoU Pembelian Produk AS di Washington
- Beberapa perusahaan RI sudah berangkat ke AS, sebagian lainnya finalisasi kerja sama secara daring atau melalui Zoom untuk menjaga neraca perdagangan dengan AS.
- BUMN dan perusahaan swasta terlibat dalam proses kesepakatan dagang dengan AS, namun nama-namanya belum diungkapkan.
- Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dijadwalkan ke AS setelah KTT BRICS, saat ini negosiasi tarif memasuki tahap second best offer antara kedua pemerintah.
Jakarta, IDN Times - Pemerintah telah mendorong perusahaan-perusahaan Indonesia untuk segera menyelesaikan kesepakatan dagang dengan mitra mereka di Amerika Serikat (AS).
Kesepakatan itu akan dilakukan sebelum pengumuman tarif impor oleh pemerintah AS yang diperkirakan berlangsung pada 8-9 Juli 2025. Kesepakatan mencakup nota kesepahaman (MoU) dalam bentuk investasi dan transaksi dagang.
Juru Bicara Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian, Haryo Limanseto menyampaikan dukungan tersebut diberikan sebagai upaya memperkuat posisi Indonesia dalam negosiasi.
"Karena itu business to business dan melibatkan banyak perusahaan Indonesia maupun Amerika, pemerintah itu cuma bisa mendorong sebelum itu (pengumuman tarif)," kata dia saat dihubungi IDN Times, Senin (7/7/2025).
1. Beberapa perusahaan RI sudah berangkat ke AS
Haryo mengungkapkan, sejumlah perusahaan Indonesia telah berangkat ke AS, sementara sebagian lainnya menjalankan proses finalisasi kerja sama secara daring alias melalui sambungan Zoom.
"Beberapa sudah berangkat ke Amerika perusahaan-perusahaan itu. Beberapa juga bisa by Zoom dan sebagainya itu business to business," sebutnya.
Dia menjelaskan, langkah tersebut dilakukan sebagai penunjuk itikad baik Indonesia dalam menjaga neraca perdagangan dengan AS yang selama ini mengalami defisit. Pemerintah berharap, kesepakatan yang diteken bisa berkontribusi untuk memperbaiki kondisi tersebut.
"Biar neraca perdagangannya (AS) itu, yang dibilang defisit (terhadap Indonesia) itu terus jadi positif," ujarnya.
2. Ada BUMN dan perusahaan swasta yang terlibat
Lebih lanjut, Haryo membenarkan badan usaha milik negara (BUMN) turut terlibat dalam proses tersebut. Namun, dia enggan mengungkap nama-namanya karena kesepakatan belum final dan dapat berubah sewaktu-waktu.
"Tapi dari BUMN dan swasta (yang terlibat) itu bisa saya sebutkan gitu," ujarnya.
3. Airlangga dijadwalkan ke AS usai BRICS
Terkait posisi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Haryo menyampaikan, saat ini masih mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Brasil. Setelah itu, Airlangga terbang ke AS.
"Ya, saat ini Pak Menko masih mendampingi Pak Presiden. Memang betul terjadwal ke AS gitu," ujarnya.
Dia menjelaskan, negosiasi tarif saat ini telah memasuki tahap second best offer antara kedua pemerintah. Sebelumnya, telah dilakukan dua kali pertemuan tingkat tinggi antara perwakilan Indonesia dan AS yang menghasilkan dokumen-dokumen penting.
4. Daftar perusahaan RI yang terlibat
Sementara itu, IDN Times mendapatkan surat undangan penandatanganan MoU dan rapat koordinasi terbatas antara pemerintah Indonesia dengan sejumlah perusahaan nasional yang akan mendukung komitmen pembelian produk AS dalam negosiasi tarif Trump. MoU dan rapat tersebut dijadwalkan berlangsung pada 7-8 Juli 2025 di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington, D.C., Amerika Serikat.
Ketika dikonfirmasi tentang validitas surat itu, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono membenarkan.
"Valid," katanya lewat pesan singkat ke IDN Times.
Adapun daftar pejabat perusahaan Indonesia yang diundang, antara lain berasal dari:
1. PT Pertamina (Persero)
2. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
3. Indo-Rama Synthetics Tbk
4. PT Indofood Sukses Makmur Tbk
5. PT FKS Food Sejahtera Tbk
6. PT Cargill Indonesia
7. PT Cerestar Flour Mills
8. PT Wilmar Nabati Indonesia
9. PT Bungasari Flour Mills
10. PT Fuguji Flour Indonesia
11. PT Dharma Mas
12. PT Duniatex
13. PT Budi Texindo Perkasa
14. PT Kahatex
15. Asosiasi Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT)
16. Asosiasi Perkelompokkan Produsen Jagung Indonesia
17. Staplecon (President and CEO)
Penandatanganan MoU akan berlangsung pada Senin, 7 Juli 2025 pukul 14.00 waktu Washington D.C., dilanjutkan dengan negosiasi tarif dengan pemerintah AS, dan serangkaian pertemuan antara delegasi Indonesia dan pemerintah AS pada hari berikutnya.
