PMO: Saldo Pelatihan Kartu Prakerja Tidak Bisa Diuangkan

Selain bakal memperbaiki dari sisi edukasi tentang saldo pelatihan, Denni juga menyampaikan, PMO bakal menerapkan cost recommendation pada platftorm program Kartu Prakerja.

Hal itu dilakukan guna membantu peserta, khususnya peserta yang mendaftar tahun ini,  untuk menemukan pelatihan yang cocok, sesuai dengan profil dan jumlah saldo milik mereka.

"Kami menggunakan machine learning yang membuat dashboard teman-teman diberikan cost recommendation yang mirip dengan profil teman-teman dari ratusan ribu pengguna sebelumnya dengan ciri-ciri jenis kelamin, usia, dan minat akan diberikan cost recommendation sesuai dengan sisa saldo yang dimiliki," jelas Denni.

Dengan demikian, lanjut Denni, peserta tidak punya alasan lagi untuk bingung memilih pelatihan yang tepat, sembari menghabiskan saldo pelatihan milik mereka.

Di sisi lain, Denni juga menegaskan pihaknya akan terus memperbaiki perihal keterlambatan pemberian insentif kepada para peserta program Kartu Prakerja.

Sebab, dari hasil survei Cyrus Network ditemukan ada 80 persen lebih peserta yang menyatakan pemberian insentif tepat waktu.

Dari sana, Denni berkaca masih ada kurang lebih 20 persenan peserta yang menganggap pemberian insentif masih tidak tepat waktu.

"Kita sekarang mengimplementasikan strategi front loading. Jadi, kalau ada yang misalnya bulan ini dapat insentif tanggal 25, kita akan berusaha mentransfer itu di minggu pertama supaya teman-teman segera dapat insentifnya," tutur Denni.

Sementara itu, para penerima Kartu Prakerja berharap pemerintah dapat terus melanjutkan program tersebut. Mereka menilai Kartu Prakerja sangat membantu dalam menghadapi situasi pandemik COVID-19.

Hal itu tercermin dari hasil survei yang dilakukan Cyrus Network terhadap dua ribu responden penerima program Kartu Prakerja pada periode 1 hingga 5 Mei 2021.

"Kesimpulan yang bisa kami ambil dari responden melalui survei ini adalah pemerintah harus melanjutkan program Kartu Prakerja, karena dianggap memberikan manfaat yang telah para responden rasakan," kata Direktur Riset Cyrus Network Fadhli MR, secara virtual, Kamis, 20 Mei 2021.

Sebanyak 98,4 persen responden setuju pemerintah perlu melanjutkan program Kartu Prakerja. Sedangkan, sebanyak 1,6 persen responden tidak setuju program itu dilanjutkan.