Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Investasi Danantara). Hal ini dinilai berisiko menimbulkan dualisme karena adanya tumpang tindih dengan peran Kementerian BUMN.
Pengamat BUMN dari Datanesia Institute, Herry Gunawan menilai konsep pembentukan Danantara masih belum jelas dan cenderung membingungkan.
Menurutnya, meskipun Danantara digadang-gadang menjadi superholding yang mirip Temasek di Singapura atau Khazanah di Malaysia, Indonesia memiliki kondisi yang berbeda karena adanya Kementerian BUMN yang saat ini dipimpin Erick Thohir.
"Jangan lupa, Singapura dan Malaysia itu kan nggak punya Kementerian BUMN. Nah di kita ini ada Kementerian BUMN. Ada dualisme," katanya kepada IDN Times melalui sambungan telepon, Senin (11/11/2024).