Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Korea Selatan Temui PM Jepang di Tokyo Bahas Kerja Sama

Upacara pelantikan Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, digelar 4 Juni 2025. (Republic of Korea from Seoul, Republic of Korea, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)
Upacara pelantikan Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, digelar 4 Juni 2025. (Republic of Korea from Seoul, Republic of Korea, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Kerja sama bilateral diperluas hingga aliansi trilateral
  • Sensitivitas sejarah tetap jadi tantangan diplomasi
  • Ekonomi dan agenda pertemuan berikutnya
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, tiba di Tokyo pada Sabtu (23/8/2025) untuk bertemu Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba. Pertemuan dua jam di kediaman resmi Ishiba ini menjadi lawatan pertama Lee ke Jepang sejak ia dilantik pada Juni 2025.

Agenda utama mereka mencakup kerja sama keamanan dan ekonomi sebelum Lee bertemu Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pekan depan. Dalam wawancara dengan Asahi Shimbun, Mainichi Shimbun, Nikkei, dan Sankei Shimbun, Lee menyinggung pentingnya keseimbangan dalam hubungan kedua negara.

“Hubungan Korea-Jepang secara bersamaan mengandung aspek konfrontasi, kerja sama, dan toleransi bersama. Yang penting adalah mengidentifikasi sebanyak mungkin elemen yang saling menguntungkan. Tidak perlu membuang aspek yang bermanfaat karena adanya aspek negatif tertentu,” katanya, dikutip dari Korea Times.

1. Kerja sama bilateral diperluas hingga aliansi trilateral

Ilustrasi kerja sama dagang global yang membuka peluang bagi negara berkembang
Ilustrasi kerja sama dagang global yang membuka peluang bagi negara berkembang

Kunjungan Lee ke Tokyo bertepatan dengan 60 tahun hubungan diplomatik Korea Selatan–Jepang. Ia menyebut pertemuan ini sebagai peluang untuk membangun kemitraan yang berorientasi ke depan. Dalam pertemuan itu, Lee dan Ishiba sepakat membangun siklus positif, di mana hubungan bilateral yang lebih baik memperkuat kerja sama trilateral bersama AS.

Kedua pemimpin berkomitmen menghadapi tantangan bersama, termasuk program nuklir Korea Utara dan perkembangan akal imitasi (AI). Mereka juga menyusun kerangka konsultasi reguler serta menyiapkan pernyataan bersama, yang akan menjadi yang pertama sejak 17 tahun terakhir. Ishiba menekankan arti stabilitas hubungan bagi kawasan.

“Hubungan yang stabil menguntungkan kedua negara kami dan wilayah kami. Juga sangat penting bahwa kami memperkuat aliansi trilateral kami dengan Amerika Serikat,” ujar Ishiba, dikutip CNA.

Langkah ini melanjutkan upaya eks Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, dan eks Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida. Keduanya sebelumnya berusaha memperbaiki hubungan yang tegang akibat sengketa sejarah, dalam kerangka kerja trilateral yang dibangun bersama eks Presiden AS, Joe Biden.

2. Sensitivitas sejarah tetap jadi tantangan diplomasi

Alih-alih ke Washington, Lee memilih Tokyo sebagai tujuan lawatan luar negeri besar pertamanya. Keputusan ini dinilai mencerminkan peran penting Jepang di tengah perubahan keamanan di Asia Timur. Ekonom Bloomberg, Adam Farrar, mengatakan langkah ini memberi Lee kesempatan untuk menggali pengalaman Ishiba yang sudah dua kali bertemu dan kerap berkomunikasi dengan Trump.

Lee, seorang politikus liberal yang terpilih setelah pemakzulan Yoon, sebelumnya kerap mengkritik Jepang. Namun, dalam pidato Hari Kemerdekaan Agustus 2025, ia menyebut Jepang sebagai mitra yang sangat diperlukan. Ia juga memastikan akan menghormati kesepakatan lama terkait isu perempuan penghibur dan pekerja paksa, sebagaimana disampaikan dalam wawancara dengan Yomiuri.

Meski begitu, ketegangan masih tersisa. Pemerintah Korea Selatan baru-baru ini menyampaikan kekecewaan dan penyesalan mendalam atas kunjungan pejabat Jepang ke sebuah kuil di Tokyo yang dianggap sebagai simbol agresi perang.

3. Ekonomi dan agenda pertemuan berikutnya

ilustrasi pesawat terbang (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi pesawat terbang (pexels.com/Pixabay)

Sebagai langkah mempererat hubungan masyarakat, kedua negara sepakat memperluas program working holiday yang memungkinkan warganya tinggal dan bekerja hingga satu tahun. Jepang saat ini membatasi peserta dari Korea Selatan hanya 10 ribu visa per tahun, tetapi aturan baru bisa berlaku mulai Oktober 2025.

Pada Minggu (24/8), Lee dijadwalkan bertemu sejumlah anggota parlemen Jepang sebelum berangkat ke Washington untuk bertemu Trump pada Senin (25/8). Pertemuan itu akan membahas isu keamanan regional, termasuk China dan Korea Utara, serta dukungan finansial Seoul bagi 80 ribu tentara, kapal perang, dan pesawat AS yang ditempatkan di Korea Selatan dan Jepang. Selain itu, kedua negara juga menyelaraskan kebijakan tarif 15 persen terhadap impor dari AS, sebagai respons atas ancaman Trump menaikkan bea masuk.

Bagi Ishiba, kesuksesan pertemuan ini penting untuk memperkuat posisinya di dalam partai yang sempat terguncang setelah kekalahan dalam pemilu terakhir. Dukungan dari parlemen dipandang krusial untuk meneguhkan kepemimpinannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us