COP28: Macron Desak G7 Akhiri Penggunaan Batu Bara pada 2030

Investasi berlanjut pada batu bara adalah absurd

Jakarta, IDN Times - Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pidatonya di COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), mendesak negara-negara G7 untuk mengakhiri penggunaan batu bara pada 2030.

Macron menyebut investasi berkelanjutan terhadap batu bara adalah sebuah absurditas. Hal itu karena merupakan bahan bakar paling banyak menghasilkan karbon.

Macron juga mengatakan negaranya memiliki rencana dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut melalui energi bersih. Ini termasuk penggunaan energi nuklir, hidrogen dan energi terbarukan.

Baca Juga: Energi Bersih Makin Murah, Bos PLN Pede Tinggalkan Batu Bara

1. Menjadi contoh bagi negara lain

COP28: Macron Desak G7 Akhiri Penggunaan Batu Bara pada 2030ilustrasi pengakutan batu bara (Unsplash.com/Justin Wilkens)

Presiden Macron mengambil sikap tegas. Dia mendesak negara-negara maju G7 untuk memimpin komitmen mengakhiri penggunaan batu bara. Langkah itu bertujuan menetapkan preseden kuat dalam perjuangan melawan perubahan iklim.

"Prioritas utamanya adalah negara-negara maju harus menghentikan penggunaan bahan bakar fosil," katanya dikutip dari Deutsche Welle.

Macron menilai investasi berkelanjutan pada batu bara yang paling banyak menghasilkan polusi benar-benar sebuah absurditas yang nyata.

Baca Juga: COP28: Guterres Desak Pemimpin Negara Setop Gunakan Bahan Bakar Fosil

2. Jepang janji akhiri pembangunan baru pembangkit listrik batu bara

Tidak hanya Macron yang menargetkan batu bara, tapi Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida juga berjanji mengakhiri pembangunan baru pembangkit listrik batu bara.

Dilansir Associated Press, Jepang telah mendapat kritik karena tidak menetapkan batas waktu menghilangkan pembangkit listrik batu bara tersebut.

Tapi, negara itu telah mencapai pengurangan emisi sebesar 20 persen dan menargetkan penurunan emisi tersebut jadi 45 persen pada 2030.

Menurut Worldometer, pada 2016 konsumsi batu bara Jepang adalah terbanyak ke-6 di dunia dengan lebih dari 210 juta ton per tahun. 99 persen batu bara yang digunakan diimpor dari negara lain.

3. Pajak internasional untuk bantu negara yang terdampak

Dalam pidatonya, Macron mengatakan akan meluncurkan koalisi mendukung penerapan pajak internasional dalam waktu dua tahun. Diharapkan, itu akan menghasilkan miliaran dolar bagi negara yang terdampak perubahan iklim.

Dilansir France24, upaya Macron itu akan menggandeng Kenya, Barbados dan beberapa negara lain untuk memulai satuan tugas internasional. Merekakan menyampaikan kesimpulannya pada konferensi tingkat tinggi G20 di Rio de Janeiro, Brazil.

Baca Juga: Hadiri COP28, Jokowi Bertekad RI Capai Nol Emisi sebelum 2060

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya