Profil Susilo Wonowidjojo, Bos Gudang Garam yang Digugat Rp232 M

Susilo Wonowidjojo lahir pada 18 November 1956. Ia merupakan anak dari Surya Wonowidjojo yang merupakan pendiri dari Gudang Garam Group. Ayahnya awalnya bekerja di perusahaan tembakau milik pamannya, kemudian mendirikan Gudang Garam pada tahun 1958.

Sang ayah memimpin perusahaan rokok tersebut selama 25 tahun sebelum digantikan oleh Rachman Halim, anaknya, atau kakak dari Susilo Wonowidjojo. Rachman Salim menjadi pemimpin Gudang Garam hingga ia wafat pada 2008.

Kemudian posisinya digantikan oleh Susilo Wonowidjojo pada 2009 hingga saat ini. Sebagai Presiden Direktur Gudang Garam, ia sukses mengembangkan perusahaannya lebih luas lagi.

Pada 2021, Gudang Garam berhasil memproduksi 91 miliar batang rokok. Di bawah kepemimpinannya, Gudang Garam juga berekspansi ke bidang infrastruktur dengan terlibat dalam pembangunan jalan tol tahun 2019 dan Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur.

Selain itu, saudara perempuannya, Juni Setiawati menjadi Presiden Komisaris Gudang Garam. Pada Juni 2022, Indra Gunawan Wonowidjojo, anak dari Susilo juga menjabat sebagai wakil presiden direktur. Hal itu lantas menjadikan keluarga Wonowidjojo sebagai salah satu keluarga terkaya di Indonesia.

Susilo Wonowidjojo juga dikenal sebagai salah satu konglomerat terkaya di Indonesia. Susilo dan keluarganya masuk dalam urutan ke-14 sebagai orang terkaya di Indonesia menurut Forbes. Total kekayaan Susilo Wonowidjojo ditaksir mencapai 3,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp53 triliun.

Bagaimana tidak, Gudang Garam Group merupakan salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia dengan jumlah karyawan sekitar 33.647 orang pada 2021. Gudang Garam juga merupakan penyumbang cukai rokok terbesar di Indonesia.

Pada awal Februari 2023, bos Gudang Garam ini digugat oleh Bank OCBC NISP karena kredit macet sebesar Rp232 miliar di bank tersebut. Bagaimana kronologinya?

Mulanya, Bank OCBC NISP melaporkan jajaran direksi PT Hair Star Indonesia (HSI) yang merupakan anak perusahaan PT Hari Mahardika Utama (HMU) karena memiliki kredit macet sebesar Rp232 miliar dan diduga juga terdapat di beberapa bank lainnya. Totalnya diduga mencapai Rp1 triliun.

Saat itu, Susilo Wonowidjojo menjadi salah satu pemegang saham PT HMU, sehingga namanya pun terseret dalam kasus ini. Selain itu, istrinya, Meylinda Setyo juga menjadi Presiden Komisaris PT HSI saat kredit tersebut diterbitkan pada Agustus 2016.

Demikianlah profil dan kekayaan Susilo Wonowidjojo sebagai bos PT Gudang Garam Tbk, salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia saat ini.