Aplikasi Ipubers /Screenshot
Di sisi distribusi, Cindy mengatakan Pupuk Indonesia terus meningkatkan digitalisasi, salah satunya melalui platform i-Pubers untuk memastikan penyaluran pupuk subsidi yang efektif dan akuntabel. Saat ini, i-Pubers telah digunakan di lebih dari 26 ribu kios resmi di seluruh Indonesia, dan berperan penting dalam memastikan penyaluran pupuk melalui distribusi yang tepat dan terpantau.
Lebih jauh, Cindy mengatakan sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Pupuk Indonesia juga mengembangkan portofolio usaha melalui diversifikasi bisnis. Di sektor hilir, perusahaan tengah membangun pabrik soda ash pertama di Indonesia melalui Pupuk Kalimantan Timur, dengan kapasitas 300 ribu ton per tahun, guna mendukung produksi bahan baku penting sejumlah industri Tanah Air dalam menjalankan bisnisnya, seperti sektor kaca, kertas, detergen, dan tekstil.
"Pupuk Indonesia juga menjalankan proyek energi bersih seperti green ammonia melalui Petrokimia Gresik dan proyek Green Ammonia Initiative from Aceh (GAIA) di Pupuk Iskandar Muda untuk mendukung transisi menuju industri ramah lingkungan," ungkapnya.
Sementara itu, pembangunan kawasan industri pupuk di Fakfak, Papua Barat, turut diarahkan untuk memperkuat distribusi pupuk di kawasan timur Indonesia serta membuka pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan.
“Kami meyakini bahwa transformasi menyeluruh dari sisi operasional, digitalisasi, maupun pengembangan usaha, adalah kunci untuk menciptakan nilai tambah jangka panjang. Masuknya Pupuk Indonesia dalam daftar ini turut mempertegas arah strategis perusahaan yang berpijak pada tata kelola yang baik, efisiensi operasional, dan keberpihakan kepada petani. Kami akan terus menjaga komitmen untuk memastikan akses pupuk yang tepat sasaran, merata, dan berkelanjutan di seluruh Indonesi," jelasnya.