Hungaria-Slovakia Ragu Kasih Dukungan Finansial Uni Eropa ke Ukraina

Rencana dukungan keuangan UE senilai Rp842 triliun

Jakarta, IDN Times - Uni Eropa (UE) akan memberikan dukungan finansial lebih banyak kepada Ukraina dalam memerangi invasi Rusia. Namun, dua negara anggotanya, Hungaria dan Slovakia, menyuarakan keberatannya. UE berupaya mencapai kesepakatan pada akhir tahun ini dan memerlukan dukungan seluruh negara anggota.

Pada Jumat (27/10/2023), Para pemimpin membahas rencana dukungan keuangan senilai 50 miliar euro (sekitar Rp842 triliun), untuk Kiev selama empat tahun yang akan dimulai pada 2024. Mereka juga berbicara tentang anggaran UE untuk memfasilitasinya, dilansir NHK News.

Baca Juga: Australia-Uni Eropa Gagal Mencapai Kesepakatan Perdagangan Bebas

1. UE berharap dapat membantu stabilitas keuangan Ukraina

Hungaria-Slovakia Ragu Kasih Dukungan Finansial Uni Eropa ke UkrainaPresiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen. (Twitter.com/vonderleyen)

UE telah mengusulkan agar 27 negara di blok tersebut memberikan lebih banyak dana dalam revisi anggaran bersama untuk membiayai pengeluaran tambahan.

"Saya mendapat kesan bahwa kami akan memutuskan apa yang diperlukan untuk stabilitas keuangan Ukraina," kata Kanselir Jerman, Olaf Scholz, pada KTT para pemimpin Uni Eropa di Brussels yang berlangsung dari 26-27 Oktober.

"Dan menurut saya penilaian konkrit yang berbeda-beda tidak akan mempengaruhi hal itu," sambungnya, dikutip dari Reuters.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menyusun proposal guna mengumpulkan sebagian keuntungan yang diperoleh dari pembekuan aset Rusia pada Maret 2022. Ini dilakukan untuk membantu Ukraina dan rekonstruksi pascaperang. Nilai aset Moskow yang dibekukan mencapai 211 miliar euro (sekitar Rp3,5 kuadriliun), Radio Free Europe/Radio Liberty melaporkan.

Baca Juga: Wamenlu Ukraina Bidik Kerja Sama Ekonomi Digital dengan RI

2. Dukungan yang telah diberikan UE untuk Ukraina

Hungaria-Slovakia Ragu Kasih Dukungan Finansial Uni Eropa ke UkrainaIlustrasi bendera Ukraina. (unsplash.com/Yehor Milohrodskyi)

Akumulasi dukungan finansial UE untuk Ukraina telah mencapai hampir 83 miliar euro (sekitar Rp1,3 kuadriliun) sejak Moskow melancarkan perang pada Februari 2022, kata eksekutif Komisi Eropa.

Dukungan UE tidak hanya mengirim uang dan senjata untuk Kiev, blok itu juga menerapkan serangkaian sanksi terhadap Rusia. Pertemuan para pemimpin UE tersebut, menyoroti dukungan tetap blok tersebut untuk Ukraina di tengah perang yang berkecamuk di Timur Tengah. 

"Uni Eropa akan terus memberikan dukungan finansial, ekonomi, kemanusiaan, militer, dan diplomatik yang kuat kepada Ukraina dan rakyatnya selama diperlukan," demikian bunyi pernyataan bersama para pemimpin UE.

3. Sikap Hungaria-Slovakia terkait kebijakan bantuan UE untuk Ukraina

Hungaria-Slovakia Ragu Kasih Dukungan Finansial Uni Eropa ke UkrainaPerdana Menteri (PM) Hungaria, Viktor Orban, dan PM Slovakia Robert Fico (kanan). (twitter.com/PM_ViktorOrban)

Hungaria dan Slovakia tidak akan mendukung usulan revisi anggara UE saat ini. Meski begitu, pihaknya tidak langsung menolak usulan tersebut dan menyatakan bahwa ada ruang dalam 'horse-trading'.

Perdana Menteri (PM) Hungaria, Viktor Orban, mengatakan bahwa strategi UE untuk mengirim uang dan bantuan militer ke Ukraina telah gagal, sehingga tidak ada alasan untuk melakukan hal itu. Budapest adalah negara yang paling vokal mengkritik kebijakan UE tentang bantuan terhadap Ukraina. Orban yang mengambil sikap pro-Kremlin, baru-baru ini bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Ukraina tidak akan menang di medan perang," ungkapnya pada Jumat.

Sementara itu, PM Slovakia, Robert Fico, mengadopsi sikap serupa. Dia menyerukan diakhirinya bantuan militer ke Kiev. Menurutnya, Bratislava memerlukan jaminan bahwa bantuan keuangan akan digunakan dengan benar, ini terkait korupsi di Ukraina.

"Ukraina adalah salah saru negara paling korup di dunia dan kami mengkondisikan dukungan finansial yang berlebihan pada jaminan bahwa uang Eropa telah digelapkan." ungkapnya.

Menurut Fico, ketimbang mengirim senjata ke Kiev, UE dan Amerika Serikat seharusnya menggunakan pengaruhnya untuk memaksa Rusia-Ukraina mencapai kesepakatan perdamaian yang kompromistis, dikutip dari AP News.

Baca Juga: PBB Puyeng soal Warga Ukraina Pindah Paspor Massal ke Rusia

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya