Uniqlo Gugat Shein atas Dugaan Meniru Tas Bahu yang Viral
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perusahaan retail fashion global asal Jepang, Uniqlo, menggugat Shein atas klaim bahwa pengecer mode cepat China tersebut menjual tiruan tas bahunya yang sedang viral.
Uniqlo mengatakan dalam pernyataannya bahwa bentuk produk imitasi yang dijual Shein sangat mirip 'Round Sholder Bag Mini' miliknya.
Gugatan tersebut telah diajukan ke pengadilan distrik Tokyo terhadap Shein Japan dan dua anak perusahaannya pada akhir Desember, dilansir BBC pada Selasa (16/1/2024).
1. Merebaknya gelombang produk tiruan
Uniqlo menuntut Shein agar segera menghentikan penjualan produk tas versinya dan meminta kompensasi atas kerugian yang ditimbulkan.
Pihaknya juga menambahkan, penjualan barang tiruan tersebut secara signifikan telah merusak kepercayaan pelanggan terhadap kualitas merek Uniqlo dan produk-produknya. Mereka juga akan mengambil sikap tegas terhadap segala pelanggaran atas kekayaan intelektualnya.
Tas berbentuk bulan sabit yang dijual Uniqlo seharga 20 dolar AS (sekitar Rp300 ribu) tersebut sangat populer dan telah terjual berkali-kali.
Produk tersebut menjadi berita utama di media global dan menduduki posisi teratas dalam peringkat 'hottest product' versi perusahaan teknologi fesyen Lyst pada kuartal pertama 2023.
Meski begitu, popularitas produk tas tersebut juga menginsipirasi gelombang produk tiruan. Uniqlo pun memperingatkan di situsnya bahwa mereka sedang menyelidiki dugaan adanya salinan, serta akan mengambil langkah hukum.
2. Produk tersebut viral di TikTok
Editor’s picks
Tas bahu tersebut viral di TikTok dan platform media sosial lainnya pada 2022-2023. Para TikTokkers memuji keserbagunaan, kelapangan, dan harganya yang terjangkau.
Di platform tersebut, hingga Rabu tagar uniqlobag telah ditonton lebih dari 133,2 juta kali. Para pembuat video menayangkan berbagai tips penataan, berapa banyak barang yang dapat muat di dalamnya, hingga unboxing dan ulasan pengiriman.
Menurut laporan investor pada kuartal ketiga 2023, Fast Retailing memuji tas bahu tersebut karena memicu minat yang besar terhadap media sosial dan memperluas basis pelanggannya di kalangan perempuan dan kaum muda.
Baca Juga: LifeWear Day Uniqlo di London: Meniti Keseimbangan Keindahan & Fungsi
3. Bukan pertama kalinya Shein menghadapi tuntutan hukum
Juru bicara Shein mengatakan bahwa perusahaan sedang menyelidiki masalah tersebut, CNN melaporkan.
"Shein menghormati hak kekayaan intelektual pihak lain dan menanggapi semua klaim pelanggaran dengan serius," ungkapnya.
Ini bukan kali pertama Shein menghadapi tuntutan hukum atau kontroversi. Tahun lalu, tiga desain grafis menggugat pengecer di Amerika Serikat atas dugaan pelanggaran hak cipta dan pemerasan. Mereka mengklaim Shein telah menjual salinan persis dari desain mereka.
Saat itu, juru bicara Shein mengatakan bahwa pihaknya akan dengan sekuat tenaga membela diri terhadap tuntutan hukum tersebut dan segala klaim yang tidak berdasar.
Pada Desember, Shein juga digugat oleh saingannya, Temu, yang juga merupakan situs e-commerce milik China. Perusahaan tersebut menuduh Shein menggunakan taktik agresif dan melanggar hukum untuk menggagalkan persaingan. Pertarungan hukum tersebut masih berlangsung antara keduanya.
Baca Juga: Mengenal Tadashi Yanai, Bos UNIQLO yang Kekayaannya Tembus Rp500 T
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.