Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ray Dalio, yang menjabat sebagai Pendiri sekaligus Co-Chief Investment Officer dan Co-Chairman di Bridgewater Associates, hadir di panggung utama Forum pada hari kedua gelaran Web Summit 2018 yang berlangsung di Altice Arena, Lisbon. (Photo by Harry Murphy/Web Summit via Sportsfile, This file is licensed under the Creative Commons Attribution 2.0 Generic license, via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times – Miliarder Ray Dalio mengaku waswas terhadap ancaman yang lebih besar dari sekadar resesi. Ia menilai kebijakan tarif dan ekonomi Presiden Donald Trump bisa mengguncang tatanan global.

“Saat ini kita berada di titik pengambilan keputusan dan sangat dekat dengan resesi,” kata Dalio dalam wawancara dengan Meet the Press pada Minggu (13/4/2025).

Ia menambahkan bahwa kondisi bisa memburuk jika tidak ditangani dengan benar. Kekhawatiran Dalio tidak hanya menyasar resesi, tetapi juga potensi kehancuran sistem keuangan secara menyeluruh. Hal ini menurutnya bisa terjadi jika perang dagang terus memperparah tekanan yang sudah ada.

Dilansir dari CNBC Internasional, Selasa (15/4), Dalio menyebut lima kekuatan yang menggerakkan sejarah: ekonomi, konflik politik domestik, tatanan internasional, teknologi, dan bencana alam. Ia mengatakan tarif Trump memang punya tujuan yang masuk akal, namun pelaksanaannya sangat mengganggu.

1. Dalio nilai sistem moneter dan tatanan dunia sedang runtuh

Ilustrasi perang/konflik. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalio menyebut bahwa yang sedang terjadi bukan sekadar perlambatan ekonomi biasa. Ia menilai bahwa sistem moneter yang berpusat pada dolar mulai runtuh, begitu juga dengan struktur politik domestik dan internasional.

“Saat-saat seperti ini sangat mirip dengan tahun 1930-an,” ujar Dalio, dikutip dari Fox Business, Selasa (15/4).

Ia menyamakan gejolak saat ini dengan masa-masa sebelum Perang Dunia II, saat kekuatan baru mulai menantang kekuatan mapan. Dalio memperingatkan bahwa jika hal ini tidak dikelola dengan bijak, dunia bisa kembali ke situasi kacau seperti masa lalu.

Dalio juga membahas pergeseran dari multilateralism ke unilateralism yang menurutnya sangat memicu konflik besar. Ia melihat bahwa tatanan pascaperang yang selama ini menjaga stabilitas global mulai roboh karena munculnya kekuatan-kekuatan baru yang menuntut perubahan sistem.

2. Defisit anggaran AS dinilai jadi titik kritis yang mengancam

ilustrasi anggaran (IDN Times/Aditya Pratama)

Masalah fiskal Amerika Serikat ikut menjadi perhatian utama Dalio dalam wawancara tersebut. Ia menyoroti bahwa defisit anggaran federal diperkirakan akan membengkak hingga 7 persen dari PDB jika kebijakan pajak dan belanja tidak diubah. Ia menyarankan agar defisit dipangkas ke angka 3 persen PDB.

“Kalau mereka tidak melakukannya, kita akan menghadapi masalah permintaan dan pasokan utang bersamaan dengan masalah lain, dan akibatnya akan lebih parah dari resesi biasa,” kata Dalio dalam program Meet the Press.

Menurut Dalio, jika defisit tak dikendalikan, suku bunga utang nasional bisa melonjak dan memperparah tantangan fiskal negara. Ia mendorong anggota Kongres untuk bekerja lintas partai guna menstabilkan defisit, seperti yang pernah dilakukan pada 1990-an saat pemerintah federal terakhir kali mencatat surplus.

3. Dalio ingatkan ancaman konflik militer dan kehancuran nilai uang

Dalam pertanyaan lanjutan, Kristen Welker menanyakan kepada Dalio mengenai bagaimana skenario terburuk dari krisis ekonomi yang ia bayangkan.

“Untuk sangat spesifik: nilai uang, konflik internal yang bukan demokrasi seperti yang kita kenal, dan konflik internasional yang sangat mengganggu ekonomi dunia dan bahkan bisa berujung pada konflik militer seperti keruntuhan yang terjadi sebelumnya,” kata Dalio.

Ia menilai bahwa kombinasi antara pasar obligasi yang runtuh, konflik internal, dan ketegangan internasional bisa menciptakan guncangan sistemik yang lebih besar dari pembatalan standar emas oleh Nixon pada 1971 atau krisis finansial 2008.

Meski begitu, ia menilai perubahan buruk ini masih bisa dihindari. Dalam postingannya di X, Dalio menyerukan agar AS dan China menegosiasikan kesepakatan dagang win-win yang menghargai yuan terhadap dolar. Ia juga mendorong kedua negara untuk menangani utang mereka yang terus membengkak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team