44 Perusahaan Global Siap Dirikan Kantor Pusat di Riyadh

Arab Saudi tawarkan insentif untuk tarik perusahaan

Jakarta, IDN Times – Arab Saudi telah melisensikan 44 perusahaan internasional untuk mendirikan kantor pusat regional di Riyadh, bersaing dengan tetangga Teluk lainnya, khususnya Dubai, untuk menjadi pusat bisnis regional.

Pada Februari lalu, kerajaan kaya minyak itu telah mengeluarkan ultimatum kepada perusahaan asing bahwa mereka yang menginginkan kontrak negara harus membangun kantor pusat Timur Tengah mereka di negara itu pada 2024.

Ultimatum itu dilihat sebagai tantangan langsung ke Dubai yang telah lama mendominasi sebagai pusat bisnis di kawasan tersebut.

Baca Juga: Arab Saudi Umumkan Target Emisi Nol Karbon Pada 2060

1. Saudi berupaya mendiversifikasi ekonomi

44 Perusahaan Global Siap Dirikan Kantor Pusat di RiyadhIDN Times/Mia Amalia

Ultimatum itu juga di keluarkan di saat Saudi berupaya untuk mendiversifikasi ekonominya yang bergantung pada minyak.

“Empat puluh empat perusahaan dari berbagai sektor dan negara telah menandatangani perjanjian untuk pindah (kantor pusat regional mereka) dan telah memperoleh izin akhir,” kata Menteri Investasi Khalid al-Falih kepada AFP di sela-sela konferensi Future Investment Initiative (FII) di Riyadh.

Namun menurut Channel News Asia, Khalid al-Falih tidak mengungkapkan nama-nama perusahaan.

“Kita targetkan jangka pendek bisa mencapai 400 atau 500 perusahaan, tapi tidak ada batasannya,” tambah Falih.

Baca Juga: Koalisi Saudi Hancurkan 6 Drone Houthi di Langit Arab Saudi

2. Tawarkan insentif untuk tarik perusahaan

44 Perusahaan Global Siap Dirikan Kantor Pusat di RiyadhIlustrasi Industri Minyak Arab Saudi (IDN Times/Arief Rahmat)

Arab Saudi akan menawarkan insentif kepada perusahaan, seperti pajak perusahaan nol persen selama 50 tahun, pengabaian 10 tahun dari kebijakan “Saudisasi” negara untuk mencadangkan pekerjaan bagi orang Saudi dan perlakuan “preferensial” dalam kontrak pemerintah, menurut dokumen yang dilihat oleh AFP.

“Manfaat langsung dan tidak langsung dari kehadiran perusahaan (di Arab Saudi) mencapai 170 miliar riyal (45 miliar dolar AS),” kata Falih.

Baca Juga: 150 Ton Produk Kopi dari Subang Diekspor ke Arab Saudi

3. Proyek King Abdullah Financial District

44 Perusahaan Global Siap Dirikan Kantor Pusat di RiyadhIlustrasi Kilang Minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Pejabat Saudi sedang melakukan sentuhan akhir untuk meluncurkan King Abdullah Financial District (KAFD), sebuah proyek bernilai miliaran dolar yang diumumkan pada 2006. Lokasi ini diharapkan akan menjadi basis bagi banyak perusahaan.

Beberapa ahli percaya bahwa Arab Saudi, ekonomi terbesar di kawasan, secara langsung bersaing dengan Dubai, namun Falih mengatakan itu adalah tentang “integrase” dengan emirat.

“Kalau ada kompetisi, itu kompetisi kreatif yang menguntungkan kedua belah pihak. Semua akan diuntungkan dengan pertumbuhan dan keterbukaan,” ujarnya.

Falih juga mengatakan bahwa Uni Emirat Arab (UEA), yang terdiri dari tujuh emirat termasuk Dubai, juga akan mendapat manfaat dari pertumbuhan kerajaan.

“Di UEA, mereka adalah perintis dan sukses, dan kesuksesan serta kecemerlangan mereka akan berlanjut di banyak bidang, termasuk di bidang menarik perusahaan,” katanya.

Baca Juga: PBB: Millennial di Saudi dan Rusia Abai Terhadap Ancaman Krisis Iklim

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya