Bye-bye Internet Explorer! Browser Ini Pensiun setelah 27 Tahun

Pangsa pasar Internet Explorer telah merosot

Jakarta, IDN Times – Mulai Rabu (15/6/2022), Microsoft tidak akan lagi mendukung browser Internet Explorer yang dulu pernah populer di antara pengguna internet. Aplikasi berusia 27 tahun itu sekarang bergabung dengan ponsel BlackBerry hingga modem dial-up untuk menjadi sejarah teknologi.

Pangsa pasar Internet Explorer, yang pada awal 2000-an mencapai lebih dari 90 persen, mulai memudar karena pengguna menemukan alternatif yang lebih menarik seperti Firefox, Opera dan Google Chrome.

Baca Juga: UC Browser Milik Alibaba Dihapus dari Toko Aplikasi Tiongkok

1. Pernah terjerat kasus

Bye-bye Internet Explorer! Browser Ini Pensiun setelah 27 TahunKantor Microsoft (Pixabay.com/efes)

Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) pernah menggugat Microsoft pada 1997 karena mengharuskan perusahaan pembuat komputer menggunakan browser Internet Explorer sebagai syarat untuk menggunakan Windows.

Mengutip Channel News Asia, Kamis, Departemen Kehakiman pada saat itu mengatakan hal itu melanggar keputusan persetujuan sebelumnya. Pada 2002, Microsoft akhirnya setuju untuk menyelesaikan isu antimonopoli atas penggunaan monopoli Windows untuk menekan pesaing tersebut.

Baca Juga: Gandeng Microsoft, Sinarmas Land Bakal Kucurkan Dana buat Startup

2. Banyak yang mengeluhkan Internet Explorer

Bye-bye Internet Explorer! Browser Ini Pensiun setelah 27 TahunInternet Explorer (microsoft.com)

Perusahaan juga pernah terjerat kasus dengan regulator Eropa yang mengatakan bahwa menghubungkan Internet Explorer ke Windows memberikan keuntungan yang tidak adil atas saingan seperti Mozilla Firefox, Opera dan Google Chrome.

Dari sisi pengguna, banyak yang mengeluh bahwa Internet Explorer lambat, rentan terhadap crash dan rentan terhadap peretasan.

Baca Juga: Daftar 5 Pemegang Saham Microsoft Terbesar 

3. Era Chrome

Bye-bye Internet Explorer! Browser Ini Pensiun setelah 27 Tahunilustrasi Google Chrome di HP (pexels.com/Deepanker Verma)

Saat ini, browser Chrome mendominasi dengan sekitar 65 persen pangsa pasar browser di seluruh dunia, diikuti oleh Apple Safari dengan 19 persen, menurut perusahaan analisis Internet Statcounter.

Sementara itu, penerus Internet Explorer, Edge, tertinggal sekitar 4 persen, tepat di depan Firefox.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya