Dukung Ekonomi Indonesia, Google Latih 2 Juta UMKM sejak 2015

Total UMKM yang dijangkau lebih cepat dari target

Jakarta, IDN Times – Google mengumumkan pihaknya telah melatih dua juta UMKM sejak tahun 2015, ketika meluncurkan program pelatihan keterampilan digital pertama mereka, Gapura Digital.

Google mengatakan bahwa dari jumlah total tersebut, terdapat lebih dari 614 ribu peserta perempuan yang mengikuti kelas tentang strategi konten dan pemasaran digital, cara bersiap untuk memasuki e-commerce, cara menjaga keamanan online, dan banyak ,odul pelatihan lainnya.

“Kami berkomitmen untuk melatih dua juta UMKM di Indonesia hingga akhir 2021 dan pada Hari UMKM Nasional ini, kami dengan bangga mengumumkan bahwa sasaran tersebut telah tercapai, beberapa bulan lebih awal dari rencana,” ujar Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf, Kamis (12/8/2021).

“Kami pun sangat bangga dengan fakta bahwa lebih dari 25 persen peserta pelatihan adalah perempuan,” tambahnya.

Baca Juga: Dua Pendiri Google Jual Saham Rp15,5 Triliun dalam 3 Bulan

1. Google gelar survei untuk memahami cara terbaik untuk membantu pemilik bisnis

Dukung Ekonomi Indonesia, Google Latih 2 Juta UMKM sejak 2015Ilustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pada kesempatan ini Google juga merilis hasil survei Kantar terhadap 1.571 pemilik bisnis di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Indonesia timur yang telah mengikuti pelatihan Gapura Digital atau Women Will.

Hasil dari survei yang dilangsungkan selama tiga bulan, April hingga Juni 2021, ini menunjukkan bagaimana UMKM di seluruh Indonesia beradaptasi dengan pandemik.

Tujuan dari riset yang diprakarsai Google ini adalah untuk lebih memahami bagaimana keterampilan digital membantu mereka beradaptasi, mengubah strategi, dan bahkan mendapatkan lebih banyak pelanggan.

"Melalui survei ini, Google juga ingin memahami cara terbaik untuk membantu pemilik bisnis dari skala apapun," menurut pernyataan.

2. Sebesar 26 persen usaha bisa bertahan saat pandemik

Dukung Ekonomi Indonesia, Google Latih 2 Juta UMKM sejak 2015Ilustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut survei, sesudah mengikuti modul pelatihan tersebut 26 persen orang berkata bisnis mereka dapat bertahan selama pandemik, 80 persen mendapatkan lebih banyak pelanggan, dan 13 persen mencatatkan kenaikan penghasilan.

Di kalangan perempuan yang disurvei, angkanya bahkan lebih baik. Di mana 30 persen mampu bertahan setelah mengalihkan bisnis mereka menjadi online, 23 persen mengalami dampak keuangan yang positif, dan 6 persen mampu mengembangkan bisnis.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa setelah mengambil kursus keterampilan digital, secara keseluruhan 82 persen responden telah membuat atau memperbarui kehadiran online mereka, sedangkan 50 persen mulai menggunakan Google Bisnisku, yang sekarang telah berubah nama menjadi Profil Bisnis.

“Dari mereka yang membuat akun Profil Bisnis, 99 persen mencatatkan peningkatan interaksi dengan pelanggan dan 32 persen mengalami dampak keuangan yang positif,” ujarnya.

Baca Juga: Pendiri Google Larry Page Resmi Jadi Warga Selandia Baru

3. Membantu jutaan pemilik bisnis

Dukung Ekonomi Indonesia, Google Latih 2 Juta UMKM sejak 2015Ilustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dari ketiga jenis bisnis yang disurvei (sangat kecil, mikro, dan kecil), 89 persen berpendapatan kurang dari Rp50 juta per tahun dan 88 persen baru beroperasi kurang dari tiga tahun.

Sebagian besar dari mereka yang disurvei, yaitu 29 persen, bergerak di bidang pembuatan atau penjualan makanan, 19 persen di retail atau perdagangan grosir, dan 17 persen di pembuatan atau penjualan barang kerajinan.

“Program-program Grow with Google di Indonesia telah membantu jutaan pemilik bisnis sejak kami meluncurkan modul pelatihan pada tahun 2015 dan telah memberikan harapan bagi banyak orang selama pandemi,” jelas Randy.

“Kami sangat kagum pada bagaimana bisnis berskala paling kecil pun dapat memanfaatkan keterampilan baru mereka untuk bertahan dan berkembang di masa sulit ini.”

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya