Indonesia Butuh Lebih Banyak Pelaku Wirausaha Berkontribusi Tinggi

Endeavor Indonesia kembangkan wirausaha 

Jakarta, IDN Times – Chairman Endeavor Indonesia Arif P. Rachma mengatakan Indonesia memiliki potensi kewirausahaan yang luar biasa meski berada di tengah pandemik COVID-19. Dia menyampaikan hal itu dalam acara virtual media gathering Endeavor Indonesia, Kamis (17/12/2020).

“Indonesia sendiri sedang mengalami ledakan entrepreneurship. Hal ini diperkuat dengan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang mencapai dua digit, yakni 11 persen, di tengah gempuran pandemik COVID19,” kata pemimpin organisasi nirlaba yang membantu high-impact entrepreneurs mengatasi tantangan dalam mengembangkan (scale-up) usaha tersebut.

Baca Juga: Pentingnya Kewirausahaan Sosial demi Bangkit dari Pandemik

1. Jakarta peringkat ke-2 kota dengan ekosistem startup terbaik

Indonesia Butuh Lebih Banyak Pelaku Wirausaha Berkontribusi TinggiPendiri Endeavor Linda Rottenberg dalam acara Endeavor International Selection Panel di Bali 2016

Dalam penjelasannya, Arif juga menyebut bahwa Jakarta menduduki peringkat ke-2 sebagai wilayah dengan ekosistem startup terbaik dari 100 kota di dunia. Ia mengutip data dari laporan yang dirilis oleh Startup Genome.

“Dalam kategori ini, Jakarta mengalahkan beberapa kota di negara maju, seperti Barcelona, Dubai dan Zurich. Google, Temasek dan Bain & Company juga menyatakan bahwa investasi di sektor teknologi Indonesia pada paruh pertama 2020 mencapai 2,8 miliar dolar Amerika, meningkat 55 persen pada periode yang sama di tahun 2019,” jelasnya.

2. Potensi Indonesia dalam bidang entrepreneurship

Indonesia Butuh Lebih Banyak Pelaku Wirausaha Berkontribusi TinggiGibran Huzaifah (dua dari kiri) dalam acara Endeavor Scaleup Asia Clinic (Speed mentoring) 2016

Arif mengatakan data tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi yang cukup baik dalam bidang entrepreneurship. Ia juga mengatakan yakin Indonesia akan memiliki peningkatan dalam jumlah pengusaha atau entrepreneur-nya.

“Jumlah entrepreneur pasti akan terus meningkat jika angel investor, venture capital, akselerator dan organisasi lain, termasuk Endeavor Indonesia, bekerja sama mengembangkan dunia entrepreneurship Indonesia,” paparnya.

“Negeri ini butuh lebih banyak high-impact entrepreneur karena mereka dapat membawa Indonesia menjadi negara maju. Bapak Presiden Jokowi menyatakan bahwa salah satu syarat menjadi negara maju adalah jumlah entrepreneur di negara tersebut mencapai 14 persen dari jumlah penduduknya. Dan di Indonesia, angkanya baru sekitar 3 persen,” kata Arif.

Baca Juga: Menaker: Salah Satu Concern Kemnaker Adalah Berdayakan Kewirausahaan 

3. High-impact entrepreneur

Indonesia Butuh Lebih Banyak Pelaku Wirausaha Berkontribusi Tinggi(Ka-Ki) Harun Hajadi, Arif P Rachmat, Anne Patricia Sutanto sebagai pembicara pada Scaleup Connect Nov 19

Menurut Arif yang mengutip laporan the Bold Ones dari World Economic forum (WEF), high-impact entrepreneurs merupakan pengusaha atau pelaku usaha yang memiliki ide yang sangat inovatif dan juga mampu mengembangkan usaha untuk menciptakan lapangan kerja yang sangat luas dan mempunyai dampak sosial yang sangat tinggi.

Ia mengatakan tugas dari Endeavor Indonesia adalah untuk membantu para high-impact entrepreneurs untuk semakin dikenal dunia dan mendapatkan potensi terbaik dari para investor. Lembaga yang dikepalainya juga bertujuan untuk memajukan negara dengan membangun para pengusaha di Indonesia.

“Saya dan Endeavor Indonesia mempunyai visi-misi yang sama sebenarnya, bahwa di Indonesia itu kalau kita mau menjadi suatu negara maju, kuncinya adalah dengan membangun entrepreneurship di negara ini. Karena enterprenur memegang kunci untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan juga membangun pondasi agar Indonesia ini bisa menjadi negara yang maju,” jelasnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya