Meski Naik, Bappenas Sebut Pertumbuhan Ekonomi RI Moderat

Bappenas mengatakan pemulihan ekonomi ini perlu dijaga

Jakarta, IDN Times – Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, ekonomi Indonesia memang telah berhasil pulih pada triwulan kedua 2021, yakni tumbuh sebesar 7,07 persen.

Namun, ia menegaskan, pemulihan ini moderat jika dibandingkan negara lain. Oleh karena itu, perlu dijaga dengan sejumlah cara.

“Namun, perlu juga menjadi catatan kita bahwa peningkatan pertumbuhan pada triwulan kedua 2021 ini untuk Indonesia kalau dibandingkan dengan negara lain masih tergolong moderat dan juga relatif, bahwa peningkatan pertumbuhan ekonomi triwulan dua 2021 di Indonesia ini more or less karena memang adanya low-base effect,” ujarnya dalam webinar Outlook Perekonomian Global dan Indonesia, Jumat (20/8/2021).

“Jadi saya pikir upaya ke depan untuk mendorong pemulihan ekonomi ini menjadi sangat penting, menjadi perhatian kita bersama,” lanjutnya.

Baca Juga: Bappenas Targetkan Perekonomian RI Tumbuh 6 Persen Pascapandemik

1. Pengendalian COVID-19 jadi kunci mempertahankan pertumbuhan ekonomi

Meski Naik, Bappenas Sebut Pertumbuhan Ekonomi RI ModeratIlustrasi virus corona (IDN Times/Aditya Perdana)

Menurut Amalia, salah satu cara untuk mempertahankan momentum pemulihan ekonomi ini adalah dengan mengendalikan pandemik COVID-19.

“Artinya bahwa kalau Indonesia mau membawa perekonomian segera keluar dan tumbuh cepat, tentunya yang paling penting adalah bagaimana kita bisa mengendalikan pandemi COVID-19 dalam waktu cepat juga,” katanya.

Ia juga mengatakan bahwa perlu ada perubahan dalam cara melakukan bisnis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Jika tidak, ekonomi akan sulit kembali ke level sebelum pandemik.

“Perlu kami sampaikan bahwa kalau kita hanya melakukan bisnis as usual … artinya kita belum bisa mengembalikan trajectory perekonomian Indonesia pada trajectory economy yang sebelum krisis COVID-19,” katanya.

2. Hambatan dalam mencapai tujuan pemerintah

Meski Naik, Bappenas Sebut Pertumbuhan Ekonomi RI ModeratIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Amalia mengatakan bahwa jika pemerintah gagal mengembalikan ekonomi Indonesia kepada trajectory pertumbuhan ekonomi sebelum krisis, maka ini dikhawatirkan akan dapat menghambat tujuan Indonesia untuk keluar dari jebakan negara pendapatan menengah sebelum tahun 2045.

“Oleh sebab itu, kunci penting bagi kita semua adalah bagaimana kita bisa mendorong akselerasi dari pertumbuhan ekonomi kita. Artinya, inisiatif yang kami lakukan di kedeputian ekonomi yaitu melakukan redesign transformasi ekonomi Indonesia pasca-COVID-19,” ujarnya.

“Ini perlu menjadi komitmen bersama karena ini adalah satu upaya kita bersama untuk bisa mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi pasca-COVID-19 dan mengembalikan ke dalam trajectory pertumbuhan ekonomi ke tingkat sebelum krisis, bahkan lebih baik sebelum krisis. Sehingga kita bisa mencapai cita-cita Indonesia untuk menjadi Indonesia emas pada tahun 2045,” lanjutnya

Baca Juga: IMF Turunkan Proyeksi Ekonomi Indonesia, Ini 5 Strategi Pemerintah

3. Pertumbuhan ekonomi berbeda di tiap negara

Meski Naik, Bappenas Sebut Pertumbuhan Ekonomi RI ModeratIDN Times/Arief Rahmat

Amalia menjelaskan, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia akan mencapai 6 persen pada 2021 dan 4,9 persen pada 2022. Namun, IMF memperkirakan akan terjadi pemulihan ekonomi yang berbeda dari setiap negara.

“Ini yang disebut dengan adanya uneven recovery process. Itu yang disebut oleh IMF, dan ini tentunya kenapa bisa terjadi uneven recovery process karena memang perkembangan varian COVID-19 dan cara penanganan dari COVID-19 di berbagai negara berbeda,” katanya.

“Sementara itu, proses pemulihan ekonomi sangat-sangat bergantung pada bagaimana negara tersebut menangani atau mengendalikan COVID-19,” tambahnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya