Pertamina dan 3 BUMN Keroyokan Garap Pabrik Baterai Mobil Listrik

Pertamina bekerja sama dengan PLN, PT Antam dan Inalum

Jakarta, IDN Times – PT Pertamina (Persero) menegaskan bahwa perseroan bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Holding (IBH) serius dan fokus dalam pengembangan ekosistem Electrical Vehicle (EV) di Indonesia dengan mempercepat pembangunan EV Battery.

Dalam rangka pengembangan ekosistem dan pembangunan EV battery di Indonesia, BUMN akan menjalankan 7 (tujuh) tahapan penting, yakni mining, refining, precursor plant, cathode plant, battery cell, battery pack, dan recycling.

“Pertamina akan bergerak pada empat lini tengah yakni, precursor, cathode, battery cell, dan battery pack. Sementara pada tahap recycling, Pertamina akan bersinergi dengan PLN. Adapun di hulu, akan menjadi lingkup kerja PT Antam bersama Inalum,” kata perusahaan dalam keterangan resminya, Sabtu (13/2/2021).

Baca Juga: Pertamina dan PLN Bangun Indonesia Energy and Electricity Institute

1. Memastikan tahapan dan langkah pengembangan berjalan dengan baik

Pertamina dan 3 BUMN Keroyokan Garap Pabrik Baterai Mobil ListrikKantor Pusat PT Pertamina (Persero) (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina akan memastikan tahapan dan langkah dalam pengembangan EV Battery berjalan dengan baik. Pada 2021, Pertamina beserta tiga BUMN lainnya akan membentuk perusahaan patungan (Joint Venture) bernama Indonesia Battery Corporation/IBC.

“Pertamina juga sudah bekerja sama dengan 2 perusahaan global dan sedang menjajaki kerja sama dengan perusahaan lainnya,” ucap Nicke

2. Dua jenis pengembangan industri baterai dengan potensi besar

Pertamina dan 3 BUMN Keroyokan Garap Pabrik Baterai Mobil ListrikDirektur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. (Dok. Pertamina)

Nicke menuturkan, ada dua pengembangan industri baterai yang potensi besar di Indonesia, yakni pertama untuk mobility, khususnya two wheels atau motor yang potensinya lebih cepat dibandingkan four wheels. “Yang kedua adalah Energy Storage System (ESS),” tutur dia.

Ia juga meyakini peluang pengembangan ESS ini cukup besar di Indonesia, karena terdapat potensi untuk menjaga kehandalan suplai dari PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).

“ESS ini pasar yang besar. Sehingga di masa depan, Pertamina pun akan masuk ke sana,” Nicke menambahkan.

Baca Juga: BUMN: Kendaraan Listrik Bisa Sumbang PDB hingga Rp400 Triliun

3. Pertamina telah membangun PLTS

Pertamina dan 3 BUMN Keroyokan Garap Pabrik Baterai Mobil ListrikIDN Times/Dhana Kencana

Lebih lanjut, Nicke mengatakan Pertamina telah membangun sejumlah PLTS sejauh ini. BUMN Migas ini telah membangun PLTS di Kilang Badak dengan kapasitas 4 MW. Kemudian dilanjutkan konstruksi PLTS beberapa area kilang lainnya seperti di Dumai dan Cilacap serta Sei Mangkei.

“Akhir tahun lalu, Pertamina pun berhasil memasang Solar Rooftop di 63 SPBU. Upaya ini akan terus berlanjut ke tahun-tahun berikutnya dengan target seluruh SPBU dan fasilitas operasional Pertamina lainnya di seluruh Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: [CEK FAKTA] Pertamina Buka Lowongan Kerja untuk Tahun 2021

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya