Rupiah Dibuka Melemah ke Level Rp14.100 Pagi Ini

Rupiah diprediksi melemah di penutupan

Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada pembukaan perdagangan pagi ini, Kamis (21/10/2021).

Dikutip dari Bloomberg, rupiah dibuka melemah 24 poin ke level Rp14.100 per dolar AS pagi ini. Pada penutupan sebelumnya rupiah berada di level Rp14.076 per dolar.

Baca Juga: 10 Investasi untuk Diri Sendiri, Jangan Hanya Mikirin Orang Lain!

1. Rupiah diprediksi melemah di penutupan

Rupiah Dibuka Melemah ke Level Rp14.100 Pagi IniIlustrasi. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah berpotensi melemah di penutupan. Ia menyebut, nilai tukar rupiah berpeluang mendapat tekanan hari ini dengan terus naiknya yield obligasi pemerintah AS karena ekspektasi perubahan kebijakan moneter di AS.

“Pagi ini, yield tenor 10 tahun terlihat menembus ke atas kisaran 1,67 persen. Ini level tertinggi sejak 20 Mei 2021,” katanya.

2. Inflasi jadi fokus pelaku pasar

Rupiah Dibuka Melemah ke Level Rp14.100 Pagi IniIlustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Ariston lebih lanjut mengatakan bahwa fokus pasar terhadap kenaikan inflasi di dunia dan juga di AS belakangan ini karena krisis energi, menahan yield obligasi AS di level tinggi.

Ia menyebut bahwa inflasi yang terus menekan naik, bisa mendorong bank-bank sentral mengubah kebijakannya menjadi lebih ketat, seperti yang sudah dilakukan Bank Sentral Selandia Baru dan Korea Selatan.

“Bank-bank sentral lainnya kemungkinan menyusul seperti bank sentral AS, Inggri, dan Eropa,” ujarnya.

Baca Juga: Apa Bedanya Menabung dan Investasi? Yuk, Kenali Kelemahan Keduanya

3. Masih ada potensi penguatan rupiah

Rupiah Dibuka Melemah ke Level Rp14.100 Pagi IniIlustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Tapi di sisi lain, Ariston mengatakan bahwa peluang penguatan rupiah masih terbuka hari ini karena didukung oleh kenaikan harga komoditi.

“Terutama tambang yang menjadi andalan ekspor Indonesia,” katanya.

Selain itu, Ariston mengatakan, sentimen pasar terhadap aset risiko belum pudar dengan didukung oleh laporan pendapatan perusahaan yang membaik di masa pandemik.

“Rupiah berpotensi bergerak melemah ke kisaran Rp14.100, sementara potensi penguatan ke kisaran Rp14.050,” jelasnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya