Rupiah Tak Bertenaga, Ditutup Melemah ke Level Rp14.172 per Dolar AS

Rupiah melemah 20 poin sore ini

Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (27/10/2021).

Dikutip dari Bloomberg, rupiah melemah 20 poin atau 0,14 persen ke level Rp14.172 per dolar AS sore ini. Pada penutupan sebelumnya rupiah berada di level Rp14.152 per dolar.

Baca Juga: 9 Linimasa Sejarah Perjalanan Rupiah sebagai Mata Uang Indonesia

1. Faktor pelemahan rupiah

Rupiah Tak Bertenaga, Ditutup Melemah ke Level Rp14.172 per Dolar ASIlustrasi Uang Rupiah (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan rupiah sore ini dipengaruhi oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Ibrahim menyebut pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS naik, yang diterjemahkan menjadi biaya peluang yang lebih tinggi untuk dolar AS. Selain itu, kepercayaan konsumen AS naik pada Oktober karena kekhawatiran tentang inflasi yang tinggi diimbangi oleh prospek pasar tenaga kerja yang positif. Ini, katanya, menunjukkan pertumbuhan ekonomi meningkat.

“Investor sekarang menunggu berita dari pertemuan Bank of Japan (BOJ) dan European Central Bank (ECB), keduanya akan dirilis Kamis ini,” kata Ibrahim.

Ia menjelaskan bahwa Bank of Japan diperkirakan akan mempertahankan program stimulus besar-besaran dan memangkas perkiraan inflasi tahun ini ketika bertemu pada hari Kamis, menegaskan bahwa bank tidak berniat mengikuti bank sentral lain untuk mundur dari kebijakan pandemik.

“Ekspektasi bahwa ECB akan mengambil sikap dovish ketika bertemu,” katanya.

2. Faktor internal pelemahan rupiah

Rupiah Tak Bertenaga, Ditutup Melemah ke Level Rp14.172 per Dolar ASIlustrasi Uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Dari dalam negeri, Ibrahim menyebut bahwa pelaku pasar terus mengamati pelaksanaan pemerintah dalam melaksanakan program pemulihan ekonomi yang terus berjalan. Ia menyebut ini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 yang diprediksi akan membaik dibandingkan tahun sebelumnya.

“Salah satu yang akan difokuskan oleh pemerintah adalah melakukan pergeseran atau relokasi anggaran antar-kluster dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp.744 triliun yang akan diarahkan untuk pos kesehatan dan perlindungan sosial,” kata Ibrahim.

“Sedangkan secara rinci anggaran pos yang akan direalokasi ke dalam bidang kesehatan dan perlindungan sosial karena sampai saat ini masih dalam tahap finalisasi. Sedangkan realokasi anggaran yang ditujukan untuk bidang kesehatan dilakukan karena terdapat kebutuhan untuk membayar perawatan pasien COVID-19 setelah terjadi lonjakan kasus varian Delta,” tambahnya.

Baca Juga: 4 Keuntungan Menabung sejak Dini, Biar Gak Nyesel yuk!

3. Rupiah diprediksi melemah lagi besok

Rupiah Tak Bertenaga, Ditutup Melemah ke Level Rp14.172 per Dolar ASIlustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Ibrahim mengatakan dalam perdagangan sore ini rupiah ditutup melemah 20 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 35 poin.

Sementara untuk perdagangan besok, ia mengatakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah.

“Di rentang Rp14.160-Rp14.200,” katanya.

Baca Juga: Masih Danai APBN, BI Beli SBN Rp143 Triliun per 15 Oktober 2021

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya