Setelah Go Public di AS, Grab Bakal Listing Sekunder di Singapura
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Grab Holdings sedang mempertimbangkan untuk listing sekunder di pasar dalam negeri di Singapura setelah menyelesaikan penawaran publik perdana (IPO) di Amerika Serikat (AS), kata tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut.
“Mendaftar di Bursa Singapura (SGX) akan memungkinkan Grab memiliki basis investor yang dekat dengan basis bisnis regionalnya,” kata sumber tersebut, mengutip Channel News Asia, Jumat (16/4/2021).
Mereka menambahkan hal ini akan memungkinkan perusahaan untuk menawarkan akses yang lebih mudah kepada pelanggan, pengemudi, dan mitra pedagangnya untuk memperdagangkan sahamnya.
Sumber juga mengatakan belum ada rincian lebih lanjut terkait rencana ini karena masih dalam tahap awal pertimbangan.
Baca Juga: Grab Jadi Go Public di Bursa Amerika, Valuasi Mencapai Rp554 Triliun
1. IPO di bursa AS
Grab pada Selasa lalu telah mengumumkan rencana untuk melakukan IPO di AS melalui merger perusahaan akuisisi tujuan khusus (special purpose acquisition company/SPAC) dengan Altimeter Growth Corp di bursa AS.
Kesepakatan tersebut akan memberi perusahaan valuasi sebesar 39,6 miliar dolar AS atau lebih dari Rp554 triliun. Itu akan menjadi kesepakatan SPAC terbesar yang pernah ada hingga saat ini.
Grab bermaksud untuk mendaftar di Nasdaq di bawah simbol ticker GRAB setelah kesepakatan selesai.
2. Bagian dari kesepakatan
Sebagai bagian dari kesepakatan, Grab yang didukung SoftBank akan menerima sekitar 4,5 miliar dolar AS dalam bentuk tunai. Itu sudah mencakup investasi swasta senilai 4 miliar dolar AS dalam mekanisme pengaturan ekuitas publik (PIPE), yang dikelola oleh BlackRock, Fidelity, T. Rowe Price, lembaga pendanaan Counterpoint Global milik Morgan Stanley, dan Temasek dari Singapura.
PIPE (private investments in public equity) adalah mekanisme bagi perusahaan untuk mengumpulkan modal dari sekelompok investor terpilih yang memungkinkan debut pasar akhir melalui pembiayaan mereka.
Baca Juga: Grab Beli Saham Emtek Rp4 Triliun, OVO-DANA Bakal Merger?
3. Perkembangan usaha Grab
Grab yang didirikan pada 2012 pada awalnya merupakan perusahaan yang berfokus pada bisnis berbagi kendaraan atau ride-hailing. Sekarang Grab telah beroperasi di delapan negara dan lebih dari 400 kota.
Bisnis Grab juga telah berkembang ke berbagai lini, seperti pengiriman makanan dan bahan makanan, serta pembayaran digital. Tahun lalu Grab memenangkan lisensi perbankan digital di Singapura.
Baca Juga: Gak Perlu Repot, Sekarang Kamu Bisa Beli Voucher Game Lewat Grab