Tokopedia Incar Rp14 Triliun dari IPO di Bursa AS-Indonesia pada 2021

Tokopedia berencana IPO di Bursa AS dan Indonesia

Jakarta, IDN Times - Tokopedia bersiap untuk penawaran umum perdana (IPO) tahun depan dan menargetkan meraup setidaknya 1 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp14 triliun.

Raksasa e-commerce Indonesia itu berencana mendaftarkan saham melalui dual listing (pencatatan ganda) di bursa Amerika Serikat dan Indonesia pada 2021, menurut dua orang sumber kepada Reuters, sebagaimana dilaporkan ulang Today, Jumat (18/12/2020).

Jika berjalan lancar, itu akan menjadi listing luar negeri terbesar yang pernah dilakukan oleh startup Asia Tenggara.

1. Valuasi raksasa

Tokopedia Incar Rp14 Triliun dari IPO di Bursa AS-Indonesia pada 2021IDN Times/Auriga Agustina

Menurut seorang sumber, Tokopedia bisa memiliki valuasi senilai 10 miliar dolar atau lebih melalui rencana IPO tersebut.

Sumber-sumber yang menolak disebutkan namanya karena tidak berwenang untuk berbicara dengan media tentang masalah tersebut itu juga mengatakan IPO itu akan tunduk pada kondisi pasar.

“Rencana listing dirancang untuk membantu perusahaan, yang mengoperasikan platform untuk toko online itu, menarik investor AS yang berkantong tebal dengan antusiasme yang kuat untuk saham terkait teknologi, sambil meningkatkan kredensial Tokopedia sebagai juara Indonesia yang tumbuh di dalam negeri,” kata sumber tersebut.

Baca Juga: Cara Mudah Ganti Nama Toko di Tokopedia  

2. Perusahaan kedua yang dual listing di AS-Indonesia

Tokopedia Incar Rp14 Triliun dari IPO di Bursa AS-Indonesia pada 2021Logo Telkom Indonesia (Website/telkom.co.id)

Jika berhasil mengeksekusi rencana dual listing itu, Tokopedia akan menjadi perusahaan kedua yang memiliki saham terdaftar di bursa AS-Indonesia. Sebelumnya perusahaan milik negara PT Telekomunikasi Indonesia telah lebih dulu mencatatkan dual listing di AS-Indonesia.

Salah satu sumber menambahkan bahwa Tokopedia akan menggunakan dana dari listing untuk memperluas bisnisnya dan membantu menciptakan likuiditas untuk sahamnya.

3. Suntikan dana dari investor

Tokopedia Incar Rp14 Triliun dari IPO di Bursa AS-Indonesia pada 2021Tokopedia.com

Tokopedia yang telah menjadi pemimpin e-commerce di Indonesia sejak 2009, sebelumnya telah mendapat banyak suntikan dana dari investor.

Ada lebih dari 2 miliar dolar investasi yang sudah dikantongi Tokopedia dari berbagai perusahaan, termasuk perusahaan investasi teknologi global SoftBank Group Corp, raksasa e-commerce China Alibaba Group Holding dan Investor negara Singapura Temasek Holdings.

4. Merger dengan Bridgetown Holdings Ltd.

Tokopedia Incar Rp14 Triliun dari IPO di Bursa AS-Indonesia pada 2021(Ilustrasi Tokopedia) IDN Times

Tokopedia baru-baru ini dikabarkan akan melakukan merger dengan Bridgetown Holdings Ltd., perusahaan cek kosong (blank-check) yang didukung oleh miliarder Richard Li dan Peter Thiel.

Kabar itu pertama kali diumumkan Bloomberg, mengutip pernyataan sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Sumber itu mengatakan Bridgetown sedang menjajaki struktur dan kelayakan kesepakatan dengan Tokopedia, menurut Bloomberg, Selasa.

Sumber-sumber itu lebih lanjut mengatakan Tokopedia dapat memiliki valuasi sebesar 8 miliar hingga 10 miliar dolar AS dalam transaksi tersebut.

Baca Juga: Tokopedia Jadi Merger dan Go Public di Bursa New York?

5. Respons Tokopedia

Tokopedia Incar Rp14 Triliun dari IPO di Bursa AS-Indonesia pada 2021tokopedia.com

Saat dihubungi IDN Times untuk menanyakan kabar tersebut pada Rabu, Tokopedia mengatakan sedang mempertimbangkan rencana IPO-nya dan telah menunjuk dua bank besar sebagai penasihat.

“Pertumbuhan adopsi pasar semakin mendorong pertumbuhan bisnis Tokopedia selama masa pandemi. Kami tengah mempertimbangkan untuk mengakselerasi rencana kami untuk menjadi perusahaan publik, dan telah menunjuk Morgan Stanley dan Citi sebagai penasihat kami dalam hal ini. Saat ini, kami belum memutuskan pasar dan metode untuk ini,” jelas Perwakilan Tokopedia melalui pesan singkat kepada IDN Times.

Perwakilan Tokopedia itu lebih lanjut mengatakan perusahaan tertarik dengan opsi Perusahaan akuisisi bertujuan khusus (Special Purpose Acquisition Company/SPAC) Bridgetown. Namun demikian, mereka belum mengambil keputusan apapun soal tawaran tersebut, jelasnya.

“SPAC merupakan salah satu opsi potensial yang bisa kami pertimbangkan, namun belum ada yang kami putuskan untuk saat ini,” katanya.

Baca Juga: Dikabarkan Mau Merger dengan Bridgetown, Apa Kata Tokopedia?

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya