UNDP: 90 Persen UMKM Mengalami Penurunan Permintaan di Tengah Pandemik

80 persen UMKM catatkan penurunan laba

Jakarta, IDN Times – Pandemik COVID-19 telah membawa dampak yang menghancurkan pada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia pada tahun 2020 lalu.

Menurut laporan baru oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa/United Nations Development Programme (UNDP) dan Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia yang dirilis hari ini, Kamis (21/1/2021), sembilan dari sepuluh UMKM di Indonesia mengalami penurunan permintaan produk mereka selama pandemik COVID-19.

“Sementara lebih dari 80 persen telah mencatat keuntungan yang lebih rendah,” menurut laporan tersebut.

Baca Juga: Belanja Pajak 2019 Rp257 Triliun, Terbesar untuk Pengembangan UMKM

1. Wirausaha perempuan paling terpengaruh

UNDP: 90 Persen UMKM Mengalami Penurunan Permintaan di Tengah PandemikIlustrasi UMKM(ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa wirausahawan perempuan, yang seringkali tidak memiliki akses pendanaan, juga mengalami kemunduran. Lebih dari 37 persen UMKM milik perempuan mengalami kerugian pendapatan antara 40 sampai 60 persen.

“Temuan ini memberi kita peluang dan petunjuk yang sangat dibutuhkan yang diperlukan untuk rencana pemulihan nasional. Pandemik ini menawarkan peluang bagi sektor UMKM untuk mengambil peran utama dalam transisi Indonesia menuju model yang lebih hijau dan lebih inklusif,” kata Sophie Kemkhadze, Deputy Resident Representative UNDP Indonesia dalam webinar hari ini.

“Dengan hanya sembilan tahun tersisa hingga 2030, kita sekarang menghadapi tantangan untuk membangun jalur ke depan pasca pandemi sambil mempertahankan pencapaian kita,” tambahnya.

2. UMKM adalah tulang punggung perekonomian RI

UNDP: 90 Persen UMKM Mengalami Penurunan Permintaan di Tengah PandemikIlustrasi UMKM. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Sektor UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, yang merupakan yang terbesar di Asia Tenggara menurut produk domestik brutonya (PDB).

“Sektor ini mempekerjakan 97 persen tenaga kerja dan memberikan kontribusi lebih dari 61 persen terhadap PDB Indonesia pada tahun 2018,” jelas UNDP.

Baca Juga: 3 Perintah Jokowi bagi UMKM dan Pengusaha Besar Biar Sama-sama Untung

3. Hasil survei terhadap 1.180 UMKM

UNDP: 90 Persen UMKM Mengalami Penurunan Permintaan di Tengah PandemikScreenshot Webinar UNDP - Dampak COVID-19 Terhadap UMKM di Indonesia

Laporan UNDP tersebut adalah hasil dari survei yang melibatkan 1.180 UMKM yang tersebar di 15 provinsi di Indonesia, termasuk yang berada di luar pulau Jawa. Survei itu dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2020 dengan metode wawancara mendalam dan diskusi kelompok terfokus.

“Laporan ini merupakan bagian dari dukungan UNDP Indonesia yang lebih besar kepada Pemerintah Indonesia dalam menanggulangi pandemik COVID-19. UNDP adalah pemimpin teknis untuk respon sosial ekonomi PBB yang mendukung respon pemerintah terhadap pandemi COVID-19,” kata lembaga tersebut.

Studi UMKM berfokus pada strategi penanggulangan serta rencana pertumbuhan di masa depan. Studi ini mengungkap temuan yang mengonfirmasi keganasan dan kedalaman pandemi COVID-19 bagi perekonomian Indonesia.

“Laporan tersebut berupaya untuk memberikan kesempatan kepada pemangku kepentingan, terutama pembuat kebijakan, dan masyarakat umum untuk menyiapkan respons yang mendukung pemulihan UMKM dan bergerak maju serta mengantisipasi tantangan di masa depan,” jelasnya. 

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya