Rekam Jejak Dendy Kurniawan, Dirut Pelita Air yang Mantan Bos AirAsia

Jakarta, IDN Times - Pelita Air Service telah menunjuk Direktur Utama (Dirut) baru, yakni Dendy Kurniawan. Dendy diberi tugas memimpin perusahaan yang baru akan memasuki bisnis penerbangan komersial reguler tersebut.
Dendy bukanlah orang baru dalam dunia penerbangan. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Presiden Direktur PT AirAsia Indonesia Tbk sejak Desember 2017. Berikut detil jejak karier Dendy.
1. Melalang buana di AirAsia Indonesia

Dendy pernah menjabat berbagai posisi di AirAsia Indonesia. Dilansir dari laman LinkedIn-nya, Selasa (12/4/2022), saat menjabat sebagai Presdir, Dendy juga pernah mengemban jabatan sebagai Presiden Komisaris AirAsia Indonesia, pada periode Oktober 2019 sampai April 2022.
Lalu, dia juga pernah menjabat sebagai CEO AirAsia Indonesia untuk periode September 2016 sampai Oktober 2019.
Dendy juga pernah menjabat sebagai CEO PT Indonesia AirAsia Extra pada periode Desember 2014 sampai September 2016. Dia juga pernah menjabat sebagai CFO di perusahaan tersebut pada periode Mei 2014 sampai September 2016.
2. Pernah berkarier di perusahaan patungan BUMN

Sebelum berkarier di AirAsia, Dendy pernah menjabat sebagai CFO di perusahaan patungan (joint venture) Pertamina dan PLN, yakni PT Geo Dipa Energi (Persero), selama 4 tahun 10 bulan (Agustus 2009 sampai Mei 2014).
Adapun jejak karier Dendy di perusahaan, sebagai berikut:
- Chairman Quant Capital Management (April 2008 - Juli 2009)
- Managing Director Infinite Capital (Juli 2006 - Maret 2008)
- Presiden Direktur Indokapital Securities (Oktober 2001 - Juni 2006)
- Komisaris PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (Mei 2001 - November)
- Kepala Staf Kementerian Keuangan (Juli 2000 - Agustus 2001).
3. Pernah kuliah di Yale University

Adapun latar belakang pendidikan, Dendy pernah berkuliah di Institut Teknologi Bandung pada 1991 sampai 1996, sarjana Teknik Industri.
Lalu, dia melanjutkan pendidikan magister di Yale University, Amerika Serikat pada 1999-2000 dan meraih gelar master Ekonomi Internasional.