Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Donald Trump (instagram.com/realdonaldtrump)
Donald Trump (instagram.com/realdonaldtrump)

Intinya sih...

  • Peternak sapi AS mengecam rencana impor daging sapi Argentina.

  • Harga daging sapi melonjak di AS karena berbagai faktor, termasuk kekeringan dan hama.

  • Bantuan keuangan senilai Rp331,5 triliun untuk Argentina menuai kritik dari petani dan peternak AS.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Rencana Presiden Donald Trump untuk mengimpor lebih banyak daging sapi dari Argentina menuai kritik tajam dari para peternak sapi Amerika Serikat (AS), pada Senin (20/10/2025). Keputusan ini mengikuti kekalahan petani AS dalam penjualan kedelai kepada China yang kini lebih memilih Argentina sebagai pemasok utama.

Pada Minggu (19/10/2025), Trump menyampaikan niatnya mengimpor daging sapi dari Argentina sebagai upaya menurunkan harga daging sapi yang telah mencapai rekor tertinggi di pasar AS. Kebijakan ini juga terkait dengan dukungan pemerintahannya yang memberikan fasilitas swap mata uang senilai 20 miliar dolar AS (Rp331,5 triliun) untuk mendukung ekonomi Argentina, sekutu dekat Trump.

1. Reaksi keras peternak sapi AS terhadap rencana impor daging sapi Argentina

Colin Woodall, CEO National Cattlemen’s Beef Association, menyatakan bahwa rencana ini hanya menimbulkan kekacauan di saat yang krusial bagi para peternak sapi AS, tanpa memberikan penurunan harga di toko-toko.

"Rencana Presiden Trump untuk membeli daging sapi Argentina merupakan pengkhianatan bagi para peternak sapi Amerika," kata Christian Lovell dari Farm Action, dilansir Bloomberg.

Ia juga menyoroti monopoli industri pengolahan daging yang telah menekan harga yang diterima peternak sekaligus menjaga harga konsumen tetap tinggi.

2. Latar belakang harga daging sapi yang melonjak dan upaya pemerintah

Harga daging sapi di AS melonjak karena beberapa faktor, termasuk kekeringan berkepanjangan, hama yang menyerang ternak, serta berkurangnya impor dari Meksiko akibat wabah penyakit.

"Kami akan membeli sedikit daging sapi dari Argentina, jika itu terjadi, akan menurunkan harga daging sapi kami," kata Trump, dilansir Hindustan Times.

Ekonom seperti Josh Maples dari Mississippi State University menilai bahwa kebijakan ini hanyalah solusi jangka pendek yang bisa menimbulkan ketidakpastian pasar dan volatilitas harga. Menurutnya, pendekatan terbaik adalah membiarkan mekanisme pasar berjalan secara alami.

3. Kontroversi bantuan keuangan senilai Rp331,5 triliun untuk Argentina

Pada Senin (20/10/2025), pemerintah AS secara resmi menyetujui kesepakatan swap mata uang senilai 20 miliar dolar AS (Rp331,5 triliun) dengan Argentina. Trump yang dikenal dekat dengan Presiden Argentina Javier Milei, menyebut bahwa tindakan tersebut penting agar Argentina bisa bertahan.

Langkah ini menuai kritik terutama dari kalangan petani dan peternak AS yang merasa bantuan tersebut justru memperkuat pesaing mereka. Meriwether Farms, produsen sapi asal Wyoming, menggambarkan kebijakan ini sebagai pengkhianatan mutlak terhadap peternak sapi AS.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team