Jakarta, IDN Times - PT Global Digital Niaga Tbk alias Blibli berencana menawarkan saham umum perdananya (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BELI.
Blibli telah menetapkan jadwal bookbuilding atau masa penawaran awal yang akan dimulai pada 17 Oktober hingga 24 Oktober 2022.
Adapun masa penawaran umum dilaksanakan pada 1-3 November 2022 dan rencana pencatatan saham di BEI pada 7 November 2022.
Dalam prospektusnya, Blibli menargetkan bisa meraup dana hingga Rp8,174 triliun dari hasil IPO. Jika hal itu sesuai rencana maka IPO Blibli bisa masuk dalam daftar 5 IPO terbesar di BEI.
Blibli akan masuk daftar bersama dengan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) di peringkat pertama dengan raihan Rp21,9 triliun, kemudian PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) di posisi kedua dengan hasil IPO Rp18,79 triliun.
Sementara di peringkat tiga dan empat ada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) serta PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). Dana yang berhasil diraup GOTO pada saat IPO adalah Rp13,72 triliun, sementara ADRO meraup dana IPO sebesar Rp12,25 triliun.
Berdasarkan prospektus yang diperoleh IDN Times, Blibli menawarkan 17 miliar lembar saham dalam penawaran umum perdananya ini.
"Sebanyak-banyaknya sebesar 17.771.205.900 (tujuh belas miliar tujuh ratus tujuh puluh satu juta dua ratus lima ribu sembilan ratus) saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham atau sebanyak-banyaknya sebesar 15,00 persen (lima belas persen) dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Saham Perdana," tulis Blibli dalam prospektusnya, Senin (17/10/2022).
Adapun harga saham yang ditawarkan GoTo kepada masyarakat kurang dari Rp500 per sahamnya.
"Ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp410 – Rp460 setiap saham," tulis Blibli.
Dengan demikian, jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham Blibli adalah sebesar Rp8,174 triliun.