Ekonomi RI Diramal ke Top 5 Dunia, Investasi BUMN Jadi Kunci Pemulihan

Salah satu yang digarisbawahi oleh Pahala adalah investasi yang dilakukan oleh Pertamina pada tahun ini. Menurut Pahala, investasi oleh Pertamina bisa memicu kegiatan ekonomi di Indonesia kembali menggeliat kendati masih diserang pandemik COVID-19.

"Pertamina diharapkan tahun ini akan melakukan investasi total jumlah sebesar 10 miliar dolar AS. Kita berharap kegiatan ini tentu akan mendorong kegiatan ekonomi di Indonesia sehingga dengan adanya investasi yang cukup besar tersebut diharapkan ekonomi akan segera bergerak," jelasnya.

Selain Pertamina, Pahala juga berharap BUMN lainnya semisal PLN bisa terus melakukan kegiatan investasinya sepanjang tahun ini.

Di sisi lain, Pahala juga memaparkan, BUMN tengah terus mencari model bisnis baru selain investasi  agar bisa melakukan pengembangan kegiatan ekonomi. Salah satunya lewat pengembangan Indonesia Battery Corporation atau holding BUMN electrical vehicle (EV) battery nasional.

"Diharapkan bahwa Indonesia battery corporation ini akan melakukan investasi secara terintegrasi dari hulu hingga hilir sehingga Indonesia diharapkan betul-betul memiliki industri baterai yang terintegrasi," terang Pahala.

Tak heran jika kemudian Pahala menganggap industri EV battery atau baterai untuk mobil listrik ini sebagai masa depan perekonomian bagi Indonesia. "Kita harapkan bahwa industri baterai ini akan betul-betul menjadi masa depan khususnya di sektor energi baru dan terbarukan," katanya.

Hal tersebut penting mengingat Indonesia diproyeksikan masuk ke dalam jajaran lima besar negara dengan perekonomian terbesar di dunia pada 2040 mendatang.

Sebelumnya diberitakan bahwa Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa beberapa perusahaan BUMN siap membentuk holding untuk perusahaan baterai mobil listrik nasional. Mereka adalah MIND ID atau Inalum melalui anak usahanya Antam, Pertamina, dan PLN. Menurut rencana, holding BUMN EV Battery ini akan segera lahir pada Juni 2021.