5 Tips Merapikan Keuangan setelah Libur Lebaran
Intinya Sih...
- Periksa kembali catatan pengeluaran selama libur Lebaran, tabung sisa dana atau diinvestasikan
- Hindari utang berlebihan dengan melunasi utang yang ada dan batasi pengeluaran harian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Libur Lebaran usai dan saatnya kembali bekerja untuk mengumpulkan pundi-pundi penghasilan. Kembali ke rutinitas sehari-hari dan mengumpulkan penghasilan adalah langkah penting dalam memastikan stabilitas keuangan jangka panjang.
“Ini adalah waktu yang tepat untuk kembali fokus pada pekerjaan, bisnis atau sumber penghasilan lainnya serta membuat rencana dan strategi untuk mencapai tujuan keuangan,“ kata Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus dalam pernyataannya, Jumat (19/4/2024).
Namun, sebelum terlalu larut dalam rutinitas, evaluasi kondisi keuangan untuk melihat apakah ada kesalahan dalam pengeluaran selama libur Lebaran menjadi satu hal penting.
"Kita harus waspada agar perilaku keuangan yang buruk tidak memberatkan kita di masa mendatang. Ibarat mengisi tabung dengan air, siapapun harus memastikan tidak ada kebocoran. Begitu juga dengan keuangan, kita perlu memastikan kestabilan setelah masa liburan," ujar Angga.
Berikut sejumlah tips buat kamu untuk merapikan keuangan setelah libur Lebaran. Yuk disimak!
Baca Juga: Dear Pelaku UMKM, Ini 5 Tips Dorong Produktivitas Karyawan
1. Periksa catatan keuangan selama mudik dan liburan
Pengeluaranmu mungin meningkat selama mudik dan libur Lebaran. Hal itu biasanya digunakan untuk amplop salam tempel saat perayaan Idul Fitri, tiket mudik, liburan, dan bahkan beli oleh-oleh.
Maka dari itu, sebaiknya periksa kembali catatan pengeluaran apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan. Jika bisa berhemat, sebaiknya sisa dana yang ada ditabung atau diinvestasikan. Namun, jika pengeluaran melebihi anggaran, maka kamu perlu melakukan pemeriksaan ulang.
Baca Juga: Cara Buka Tabungan Dolar AS di BCA, dan Bank BUMN
2. Lunasi utang terutama jika ada paylater
Angga menjelaskan, penggunaan paylater atau pinjaman memang memudahkan, tetapi perlu diingat bahwa di baliknya ada bunga dan biaya yang harus dibayar.
Meskipun bisa memberikan kenyamanan dalam jangka pendek, utang semacam ini bisa menjadi beban finansial yang berat dalam jangka panjang.
Untuk menghindari akumulasi utang yang berlebihan, maka baiknya kamu segera melunasi utang yang ada dan jika memungkinkan, hindari terperangkap dalam siklus utang yang berkelanjutan.
3. Batasi pengeluaran harian dan utang untuk perbaiki aliran kas
Editor’s picks
Pengeluaran tambahan dan utang bisa mengganggu aliran kas. Selain itu, kedua hal itu juga dapat secara signifikan mengganggu aliran kas yang sehat.
Ketika kamu terjebak dalam siklus pengeluaran tambahan atau membebani diri dengan utang, maka konsekuensinya dapat merugikan secara finansial dan emosional.
Utang sering kali datang dengan biaya tambahan seperti bunga atau biaya administrasi yang mengurangi jumlah uang tersedia untuk pengeluaran lainnya. Hal ini dapat menciptakan tekanan tambahan pada keuangan dan mengurangi fleksibilitas finansial yang diperlukan untuk kebutuhan mendesak atau peluang investasi.
"Solusinya, batasi pengeluaran harian dan buat anggaran berdasarkan prioritas," kata Angga.
4. Tetap konsisten menabung dan investasi
Jangan biarkan liburan menguras tabungan. Konsisten menabung dan berinvestasi adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik.
Terlebih, investasi saat ini sudah sangat mudah, semisal dengan investasi reksa dana yang sudah terjangkau dan serba online.
"Dengan modal Rp100 ribu saja siapapun sudah bisa berinvestasi di reksa dana dan investasi ini sudah bisa dilakukan secara online dengan smartphone di genggaman tangan seperti melalui IPOT Fund di aplikasi IPOT besutan PT Indo Premier Sekuritas," ujar Angga.
5. Pertahankan kebiasaan baik seperti hemat dan bersedekah
Kebiasaan baik selama Ramadan seperti hemat dan bersedekah sebaiknya tetap dipertahankan setelah bulan suci berakhir.
Hemat dalam pengeluaran dan memberikan kepada yang membutuhkan merupakan praktik yang tidak hanya memberi manfaat spiritual, tetapi juga memberikan dampak positif secara sosial dan ekonomi.
"Dengan mempertahankan kebiasaan baik ini, seseorang dapat memperkuat disiplin diri dan kepedulian terhadap orang lain, serta membangun fondasi yang lebih stabil untuk keuangan pribadi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan," kata Angga.
Nah itu dia 5 tips membuat keuangan tetap stabil setelah libur Lebaran. Semoga bisa membantu kamu ya!
Baca Juga: 3 Kesalahan Merasa Punya Uang yang Bikin Keuangan Pribadi Berantakan