ASDP Targetkan Akuisisi Jembatan Nusantara Rampung sebelum IPO
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor penyeberangan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tengah bersiap mengakuisisi perusahaan kapal bernama PT Jembatan Nusantara. Aksi korporasi tersebut juga menjadi strategi ASDP sebelum resmi IPO tahun depan.
Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi menyatakan akuisisi yang tengah dalam tahap finalisasi tersebut dilakukan untuk bisa menambah portofolio milik ASDP.
"ASDP mengakuisi perusahaan yang punya kapal itu artinya dua hal. Pertama kita bisa kurang lebih memastikan standar keselamatan dan pelayanan yang Insya Allah lebih baik kemudian kedua ini juga kita harapkan menjadi bantuan yang signifikan bagi ASDP untuk menambah portofolio komersial," kata Ira, dalam media gathering di Jakarta, Rabu (15/12/2021).
Baca Juga: Mau IPO Tahun Depan, Begini Kesiapan ASDP
1. ASDP saat ini mengoperasikan lebih dari 200 rute
Adapun penambahan portofolio komersial tersebut menjadi penting bagi ASDP yang sampai saat ini telah memiliki 290-an rute. Dari jumlah tersebut, 70 persen di antaranya adalah rute perintis yang berarti orientasi pelayarannya bukan untuk meraup profit. Dengan demikian, 30 persen sisanya merupakan rute komersial yang mampu membantu lintasan perintis berjalan dengan baik.
"Dengan bertambahnya portofolio komersial melalui akuisisi Jembatan Nusantara maka kita berharap kelanjutan pelayaran di perintis bisa terjadi. Jadi ada ruang lebih untuk menjamin perintis yang memang fokusnya pelayanan, bukan profit," kata Ira.
Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, ASDP Raih Laba Konsolidasi Rp303 Miliar
2. Alasan akuisisi dilakukan sebelum IPO
Editor’s picks
Ira pun mengemukakan alasan ASDP yang mengakuisisi Jembatan Nusantara sebelum IPO, yakni untuk memuluskan jalan mereka ketika IPO nanti.
Selain itu, akuisisi Jembatan Nusantara yang membuat ASDP mendapatkan tambahan portofolio komersial juga bisa menjadi faktor tambahan bagi pasar untuk membeli saham ASDP nantinya.
"Kami ingin membuat stroyline yang bagus karena kalau IPO kan harus punya story of growth yang baik sehingga ketika IPO ini kita sudah punya story of grotwh yang baik dengan kepemilikan kapal lebih banyak," kata Ira.
Kendati demikian, Ira enggan mengungkapkan nilai yang digelontorkan ASDP untuk bisa mengakuisisi Jembatan Nusantara.
"Kalau nilai akusisi hanya kita dan Tuhan yang tahu," ujar dia.
Baca Juga: Sorotan Dua Menteri dan Dirut ASDP Saat Sambangi Pelabuhan Bakauheni
3. IPO jadi rencana jangka panjang ASDP
Sebelumnya diberitakan, IPO merupakan salah satu strategi jangka panjang ASDP. Ira menargetkan dana segar mencapai Rp3,25 triliun bisa diperoleh dari penawaran umum perdana mereka pada 2022 mendatang.
"Kami ingin menunjukkan pada pandemi ini kami tak diam, dan siap melantai. Rencana jangka panjang ini, tahun 2024 meningkatkan revenue di 2019 Rp3,2 triliun, kita ingin 2024 naik menjadi Rp5 triliun," papar Ira.
Lebih lanjut, Ira menyampaikan bahwa ASDP berencana akan melepas sekitar 20-25 persen sahamnya kepada publik. Namun, jumlah saham yang akan dilepas ini masih dalam penghitungan.
"Ini masih indikatif, masih melakukan proses valuasi, mengejar pendapatan target tahun ini Rp3,4 triliun-Rp3,5 triliun tahun ini. Laba juga kisaran konsolidasi Rp111 miliar," katanya.