Bos Bank Mandiri: Kenaikan Suku Bunga Perlu Disambut Positif Perbankan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengungkapkan keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga atau 7 days reverse repo rate sebesar 25 basis poin (bps) perlu disambut positif industri perbankan.
Hal itu tidak terlepas dari tujuan BI menaikkan suku bunga untuk menjaga stabilitas pasar keuangan tetap kondusif yang berujung pada stabilitas perekonomian nasional.
"Ini juga merupakan satu koordinasi yang perlu disikapi secara positif. Menurut kami ini merupakan kebijakan Bank Indonesia yang tentunya sudah terkoordinasi juga dengan kebijakan pemerintah untuk terus mendorong stabilitas perekonomian secara nasional," kata Darmawan dalam konferensi pers virtual, Selasa (30/4/2024).
1. Kondisi ekonomi domestik tidak terdampak gejolak ekonomi global
Oleh karena itu, Darmawan berharap koordinasi pemerintah dan BI dalam kenaikan suku bunya tersebut mampu mencegah terjadinya dampak yang cukup berat bagi perekonomian domestik imbas dari gejolak ekonomi global.
"Sehingga ke depan kita memperkirakan kondisi perekonomian domestik dapat tetap tumbuh solid di kisaran 5 persen," ujar dia.
Baca Juga: Penyaluran Kredit UMKM Bank DKI Melonjak Jadi Rp5,2 Triliun per Maret
2. Bank Mandiri cetak laba bersih Rp12,7 triliun
Editor’s picks
Sejalan dengan hal tersebut, Darmawan mengakui bahwa kinerja Bank Mandiri selama kuartal-I 2024 berjalan baik.
Hal itu ditunjukkan lewat capaian laba bersih yang mencapai Rp12,7 triliun selama tiga bulan pertama 2024. Kinerja itu mengalami pertumbuhan 1,13 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
"Kami optimistis kepercayaan masyarakat merupakan modal utama bagi Bank Mandiri untuk mencatatkan kinerja yang lebih tinggi ke depannya. Tentunya dengan strategi yang tepat dan dengan dukungan kerja keras seluruh pegawai Bank Mandiri," kata Darmawan.
3. Capaian kredit konsolidasi Bank Mandiri
Darmawan menambahkan, Bank Mandiri berhasil membuktikan ketahanan dan adaptabilitasnya dalam kondisi pasar yang volatil di tengah ketidakpastian ekonomi dan keuangan global.
Hal itu tercermin dari kemampuan Bank Mandiri dalam menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp1.435 triliun pada kuartal-I 2024, meningkat 19,1 persen yoy.
Pencapaian tersebut melampaui pertumbuhan kredit industri yang secara tahunan tumbuh sebesar 12,4 persen pada akhir Maret 2024. Darmawan menyatakan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebut mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang solid dan resilien.
"Tentunya kami optimis Bank Mandiri akan terus tumbuh di atas industri dengan kondisi likuiditas yang terus terjaga dan kita melihat memang ada peluang menjelang akhir tahun 2024, tren bunga juga akan tumbuh. Tentunya ini juga merupakan satu harapan kinerja industri perbankan akan menjadi lebih baik dibandingkan tahun 2023," tutur Darmawan.
Baca Juga: Suku Bunga Acuan BI Naik, Bunga Kredit Mikro Bisa Terkerek?