Bos Citi Indonesia: PHK Citigroup Tidak Berdampak ke RI

Indonesia negara penting buat Citigroup

Intinya Sih...

  • Citi Indonesia tidak terpengaruh oleh PHK yang dilakukan Citigroup, dengan laba bersih Rp2,5 triliun pada 2023.
  • Indonesia dianggap sebagai pasar penting bagi Citi, dengan fokus pada institutional banking seperti investment banking dan corporate banking.
  • Citigroup merencanakan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk 430 karyawan di New York, sebagai bagian dari upaya pembaruan strategi perusahaan.

Jakarta, IDN Times - CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi memastikan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh Citigroup tidak berpengaruh banyak terhadap bisnis di Indonesia.

"Jadi wacana daripada untuk restructuring yang diumumkan oleh Citi kalau gak salah bulan September tahun lalu ya untuk re-allignment strategy daripada Citi diumumkan itu mungkin sekitar 5 ribu dan ujung-ujungnya sekitar 20 ribu, tetapi untuk Indonesia impact-nya tidak signifikan sama sekali, jadi sangat kecil," tutur Batara, dikutip Rabu (3/4/2024).

Baca Juga: Citi Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp2,5 Triliun pada 2023

1. Indonesia negara penting buat Citi

Bos Citi Indonesia: PHK Citigroup Tidak Berdampak ke RIIlustrasi Citi Indonesia (dok. Citi Indonesia)

Batara pun menyatakan, Indonesia jadi pasar yang penting buat Citi. Ini mengingat kinerja apik yang ditorehkan selama 2023.

"Indonesia termasuk dikategorikan sebagai a very important country. Indonesia tetap menjadi pasar yang penting bagi Citi dan ke depannya kami akan terus memanfaatkan jaringan global kami yang luas untuk mendukung perkembangan sektor keuangan di tanah air," ucap Batara.

Kepercayaan dari Citigroup, kata Batara, menunjukkan bahwa komitmen Citi Indonesia untuk fokus di institutional banking seperti investment banking, corporate banking, commercial banking, transaction banking, markets, dan securities and services.

2. Kinerja Citi Indonesia sepanjang 2023

Baca Juga: OJK Imbau Perbankan Mitigasi Risiko Gagal Bayar Kredit Sektor Pangan

Bos Citi Indonesia: PHK Citigroup Tidak Berdampak ke RICiti Indonesia catatkan laba bersih Rp2,5 triliun pada 2023 (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Citi Indonesia berhasil mencatatkan kinerja apik selama 2023. Citi Indonesia membukukan laba bersih Rp2,5 triliun atau meroket 82 persen dibandingkan periode 2022.

Pertumbuhan laba bersih tersebut disebabkan meningkatnya pendapatan bunga bersih di lini bisnis institutional banking dan pendapatan non-operasional lainnya.

Laba bersih ini memberikan kontribusi pada peningkatan Return on Asset (ROA) menjadi 3,27 persen dari sebelumnya 2,27 persen pada 2022 dan peningkatan Return on Equity (ROE) menjadi 14,14 persen dari 9,01 persen.

"Tahun 2023 menjadi tahun yang bersejarah, yang transformatif bagi Citi Indonesia. Penjualan bisnis consumer banking Citi di Indonesia yang merupakan bagian dari upaya pembaruan strategi Citigroup memungkinkan kami untuk lebih fokus menjadi mitra perbankan terkemuka bagi lembaga-lembaga dengan kebutuhan lintas negara," ujar Batara.

"Komitmen kami untuk menjalankan manajemen keuangan yang strategis, efisiensi operasional, dan solusi yang berfokus pada nasabah, telah membantu kami untuk terus memberikan kinerja yang baik di tahun 2023," imbuh dia.

3. Citigroup PHK 430 karyawan di New York

Bos Citi Indonesia: PHK Citigroup Tidak Berdampak ke RIilustrasi PHK (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya diberitakan, Citigroup mengumumkan rencana mengurangi jumlah karyawan dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Sebanyak 430 karyawan di berbagai bagian New York bakal terkena PHK.

Hal itu diketahui dari dokumen yang diajukan kepada Departemen Tenaga Kerja Negara. Namun, perusahaan tersebut belum memberikan tanggapan.

Pemangkasan tersebut akan berdampak pada 363 karyawan dari unit utama perbankan, Citibank. Karyawan di divisi teknologi dan broker-dealer juga akan terkena dampaknya, seperti yang diungkapkan dalam dokumen tersebut.

Melansir New York Post, pemutusan hubungan kerja terbaru akan dilakukan pada Juni, sesuai informasi yang tercantum dalam pengajuan.

CEO Citi, Jane Fraser mengatakan, pada Januari, Citi telah melakukan pemotongan sebanyak 1.500 peran manajerial, yang setara dengan 13 persen dari pemimpinannya di seluruh dunia.

Dia berharap perubahan tersebut diharapkan akan menciptakan penghematan tahunan sekitar 1 miliar dolar AS.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya