Buka Startup Day, Jokowi Sebut Perang Rusia-Ukraina Lama Selesainya

Perang menyebabkan krisis di dunia

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meyakini perang antara Rusia dan Ukraina tidak akan rampung dalam waktu dekat. Hal itu akan semakin mengakibatkan banyak krisis terjadi di dunia.

Keyakinan itu diperoleh Jokowi setelah bertemu dengan dua sosok penting dalam tensi tinggi antara Rusia dan Ukraina, yakni Vladimir Putin dan Volodymyr Zelenskyy.

"Saat saya bertemu dengan Presiden Putin selama dua setengah jam diskusi ditambah dengan bertemu Presiden Zelenskyy satu setengah jam saya berdiskusi, saya menyimpulkan perang tidak akan segera selesai, akan lama dan itu berakibat kesulitan-kesulitan lain, krisis pangan, krisis energi, dan krisis finansial," ujar Jokowi saat menghadiri pembukaan BUMN Startup Day di ICE BSD, Tangerang, Senin (26/9/2022).

Baca Juga: Sebut AS Pemicu Perang Rusia-Ukraina, China: Mental Perang Dingin!

1. Dunia sedang dalam kondisi sulit

Buka Startup Day, Jokowi Sebut Perang Rusia-Ukraina Lama SelesainyaPresiden Jokowi bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow (dok. Sekretariat Presiden)

Secara keseluruhan, Jokowi juga menyampaikan kondisi dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Perang dan krisis menempatkan banyak negara di dunia dalam posisi sulit, tak terkecuali Indonesia.

"Dunia saat ini tidak pada posisi yang gampang. Posisinya betul-betul pada posisi yang semua negara sulit," kata dia.

Lembaga-lembaga internasional sepakat menyebutkan bahwa 2022 menjadi tahun yang sulit buat dunia dan hal itu bisa semakin parah pada tahun depan.

"Tahun depan, 2023 mereka menyampaikan akan lebih gelap lagi," kata Jokowi.

Baca Juga: Indonesia Harap Tak Ada Senjata Nuklir di Perang Rusia-Ukraina

2. Ada peluang buat Indonesia

Buka Startup Day, Jokowi Sebut Perang Rusia-Ukraina Lama SelesainyaIlustrasi Startup (IDN Times/Aditya Pratama)

Kendati demikian, Jokowi melihat masih ada peluang yang bisa dimanfaatkan Indonesia di tengah krisis dunia saat ini.

Peluang tersebut datang dari ekonomi digital Indonesia yang mengalami pertumbuhan pesat dan menjadi tertinggi di regional Asia Tenggara.

"Ada opportunity yang bisa dilakukan karena ekonomi digital kita tumbuh pesat dan tertinggi di Asia Tenggara, melompat delapan kali lipat dari 2020. Kira-kira Rp632 triliun melompat menjadi Rp4.531 triliun nanti di 2030, artinya peluangnya besar sekali dan ini adalah kesempatan bapak ibu saudara sekalian terutama yang muda-muda," tutur Jokowi.

3. BUMN menggelar Startup Day

Buka Startup Day, Jokowi Sebut Perang Rusia-Ukraina Lama SelesainyaBUMN Startup Day resmi dibuka di ICE BSD, Tangerang (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Berangkat dari potensi tersebut, Kementerian BUMN kemudian menggelae Startup Day guna menjaring lebih banyak potensi perusahaan rintisan lokal.

Menteri BUMN, Erick Thohir menyampaikan pihaknya ingin menginisiasi ekosistem startup di BUMN. Startup Day disebut Erick melengkapi ekosistem startup yang ada di BUMN.

"Kita membangun ekosistem yang kita bisa bangun di BUMN-nya sendiri . Kalau Bapak (Presiden) ingat, waktu itu kita pertama-tama mendorong adanya masyarakat digital, Indonesia Digital Tribe yang Bapak juga waktu itu hadir dan Alhamdulillah waktu itu kita bisa mentraining hampir 19 ribu potensi yang mengerti digital ini," beber Erick.

Ekosistem startup di BUMN juga diisi oleh pembentukan venture capital oleh perusahaan pelat merah seperti Mandiri Capital, BRI Ventures, Telkom, dan Telkomsel. Ekosistem tersebut disempurnakan oleh Merah Putih Fund yang memberikan pendanaan bagi startup pada momen growth stage.

"Untuk hari ini Bapak, BUMN Startup Day ini tidak lain bagaimana kita coba mendorong para BUMN ini juga mulai dekat kepada para startup dan kita minta para BUMN tidak langsung berinvestasi, tetapi harus ada pendampingan dengan para venture capital yang ada di BUMN," ucap Erick.

Adapun BUMN Startup Day diikuti oleh 250 startup yang disesuaikan dengan 12 klaster yang ada di BUMN.

Baca Juga: Profil Erick Thohir, dari Bisnis Biji Karet sampai Jadi Menteri BUMN

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya