Butuh Dana Rampungkan Pabrik Fakfak, Pupuk Kaltim Jadi IPO?

Pabrik pupuk Fakfak sudah dibangun sejak November 2023

Intinya Sih...

  • Pupuk Kaltim membangun pabrik pupuk baru di Fakfak, Papua Barat, dengan IPO sebagai alternatif sumber pendanaan.
  • Penyelesaian pembangunan pabrik pupuk di Fakfak menjadi prioritas Pupuk Kaltim karena masuk dalam proyek strategis nasional.

Jakarta, IDN Times - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) saat ini terus menjalankan pembangunan pabrik pupuk baru di Kawasan Industri Fakfak, Papua Barat. Guna merampungkannya, Pupuk Kaltim membuka diri untuk berbagai opsi pendanaan, salah satunya dengan melakukan penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO).

SVP Corporate Secretary Pupuk Kaltim, Teguh Ismartono menyebutkan bahwa IPO menjadi salah satu alternatif sumber pendanaan yang dipertimbangkan. Namun, sampai saat ini kapan IPO dieksekusi masih belum ditetapkan. Kendati demikian, Teguh memastikan Pupuk Kaltim siap menjadi perusahaan publik.

"IPO ini salah satu alternatif sumber dana dan IPO ini kan menjadi ranahnya pemegang saham. Artinya, kita pupuk klatim sebagai anak usaha BUMN hanya sebagai eksekutor, sehingga kita masih menunggu arahnya ke mana nanti," tutur Teguh dalam keterangannya kepada awak media, dikutip Rabu (1/5/2024).

Baca Juga: Pupuk Kaltim: Stok Pupuk Nasional Aman Jelang La Nina

1. Penyelesaian pembangunan pabrik Fakfak jadi prioritas

Butuh Dana Rampungkan Pabrik Fakfak, Pupuk Kaltim Jadi IPO?Presiden Joko “Jokowi” Widodo melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Pupuk Fakfak di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, pada Kamis, 23 November 2023. (dok. Sekretariat Presiden)

Teguh menambahkan, penyelesaian pembangunan pabrik pupuk di Fakfak menjadi salah satu prioritas Pupuk Kaltim. Hal itu lantaran pabrik tersebut masuk dalam proyek strategis nasional (PSN).

Oleh karena itu, dia menegaskan, sumber pendanaan untuk merampungkan pabrik tersebut bisa dari banyak cara, baik IPO maupun pinjaman atau loan.

"Pendanaan (pabrik) Fakfak selain IPO kan ada pinjaman, loan. Kita masih tunggu arahan dari pemegang saham arahnya ke mana, tentunya kita sebagai eksekutor akan menjalankan amanat yang diberikan," ucap Teguh.

2. Ada tantangan dalam merealisasikan pendanaan pabrik Fakfak

Butuh Dana Rampungkan Pabrik Fakfak, Pupuk Kaltim Jadi IPO?Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Pupuk Fakfak di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. (dok. Sekretariat Presiden)

Teguh melanjutkan, ada tantangan tersendiri dalam merealisasikan pendanaan untuk penyelesaian pabrik Fakfak. Tantangan itu tidak terlepas dari lokasinya di timur Indonesia, yang punya lokasi dengan penanganan khusus sehingga butuh upaya lebih besar.

"Sehingga persiapan internal juga harus bisa menyesuaikan dengan kondisi," ucap Teguh.

3. Pembangunan pabrik Fakfak dibutuhkan untuk pemerataan

Butuh Dana Rampungkan Pabrik Fakfak, Pupuk Kaltim Jadi IPO?Presiden Joko “Jokowi” Widodo melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Pupuk Fakfak di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, pada Kamis, 23 November 2023. (dok. Sekretariat Presiden)

Pembangunan pabrik di Fakfak sendiri dianggap penting oleh Pupuk Kaltim guna pemerataan distribusi pupuk ke seluruh Indonesia. Indonesia Timur diketahui belum memiliki pabrik pupuk, sehingga kehadirannya akan sangat penting bagi penyaluran pupuk nasional.

"Kalau melihat dari kebutuhan pupuk di Indonesia, ya masih sangat dibutuhkan. Semua pabrik sudah disampaikan 5 pabrik pupuk berada di Indonesia bagian Barat, ada juga di tengah. Di Indonesia Timur kan belum ada. Ini salah satu pemetaan meningkatkan pertanian di seluruh wilayah Indonesia," tutur Teguh.

Sebagai informasi, pembangunan pabrik pupuk di Fakfak telah dimulai sejak akhir November 2023 silam ditandai dengan peletakan batu pertama alias groundbreaking oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Dengan nilai investasi lebih dari 1 miliar dolar Amerika Serikat (AS), pabrik Pupuk Kaltim di Fakfak nantinya mampu memiliki kapasitas produksi per tahunnya bisa mencapai 1,15 juta ton untuk pupuk urea dan 825 ribu ton untuk amonia.

Proyek ini menyasar pemenuhan sekitar 70 hingga 80 persen atau sekitar 4,5 hingga 5 juta ton kebutuhan nasional ketika sudah beroperasi penuh pada 2028 mendatang.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya