Dalam 2 Tahun, PHE Produksi 1 Juta Barel Setara Minyak per Hari

PHE juga berkontribusi atas lifting migas nasional

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mampu memproduksi lebih dari 1 juta barel minyak ekuivalen atau setara minyak per hari (BOEPD) selama dua tahun. PHE menjalankan peran sebagai koordinator wilayah kerja hulu migas Pertamina.

Subholding Upstream Pertamina tersebut juga mengklaim mampu memberikan kontribusi nasional yang signifikan atas lifting minyak dan gas (migas), yakni sebesar 67 persen minyak dan 31 persen gas.

"Kami sangat bersyukur selama dua tahun menjadi Subholding Upstream kami berhasil mencapai produksi melebihi 1 Juta BOEPD atau sebesar 1.047 MBOEP yang merupakan angka konsolidasi minyak dan gas dari 42 blok migas yang kami kelola per hari ini," tutur Corporate Secretary PHE, Arya Dwi Paramita dalam keterangan tertulis kepada IDN Times, Selasa (12/9/2023).

Baca Juga: Produksi Migas PHE Naik 8 Persen pada Semester-I 2023

1. Kinerja PHE lainnya selama dua tahun

Dalam 2 Tahun, PHE Produksi 1 Juta Barel Setara Minyak per HariPertamina EP Jatibarang Field (dok. Pertamina Hulu Energi)

Dalam dua tahun terakhir, PHE juga berhasil merealisasikan pengeboran 431 sumur pengembangan, 442 workover (kerja ulang pindah lapisan), dan 18.514 well services atau reparasi sumur.

Di sisi lain, PHE juga menangani berbagai proyek besar seperti Optimasi Pengembangan Lanjutan Lapangan (OPLL) Mahakam, OPLL Sanga Sanga, Pengembangan Lapangan Gas Unitisasi Jambaran-Tiung Biru, dan Secondary Recovery (pengurasan tahap lanjut) metode waterflood.

"Dalam bidang eksplorasi, PHE mencapai success ratio sebesar 100 persen dengan total temuan sumber daya 2C sebesar 118 MMBOE (Juta Barel Minyak Ekuivalen/Setara Minyak). Pada tahun 2022, PHE berhasil mendapatkan temuan sumber daya 2C sebesar 345,4 MMBOE," ucap Arya Dwi.

Baca Juga: Pertamina Hulu Energi Batal IPO di 2023, Ini Alasannya

2. Kinerja PHE selama 2023

Dalam 2 Tahun, PHE Produksi 1 Juta Barel Setara Minyak per HariPertamina Hulu Energi (dok. Pertamina Hulu Energi)

Sepanjang tahun ini, PHE menjalankan berbagai macam strategi untuk meningkatkan produksi. Di antaranya menambah 10 persen Participating Interest di Irak, mengakuisisi wilayah kerja East Natuna, Bunga dan Peri Mahakam, memperpanjang kontrak MLN Algeria, dan menandatangani perjanjian pembelian kepemilikan blok Masela.

"Seluruh strategi yang dijalankan bertujuan untuk menjaga keberlanjutan hulu migas dalam negeri dan mendorong kinerja PHE di kancah internasional," kata Arya Dwi.

3. Strategi hijau PHE

Dalam 2 Tahun, PHE Produksi 1 Juta Barel Setara Minyak per HariPertamina Hulu Energi (PHE) (Dok. Pertamina)

Dari sisi green strategy atau strategi hijau, PHE mampu menurunkan emisi sebesar 854,225 ribu ton CO2. PHE juga telah menginisiasi beberapa kerja sama carbon capture utilization storage/carbon capture storage (CCUS/CCS) di wilayah kerja existing. Hal ini membuat PHE mendapatkan ESG rating sebesar 31.2 atau peringkat 31 dari 301 perusahaan migas di dunia.

Arya Dwi mengatakan, PHE terus mendukung strategi pemerintah guna mencapai Net Zero Emission pada 2060. Dukungan itu diberikan melalui pemanfaatan gas sebagai energi transisi yang ramah lingkungan.

"Hingga saat ini, PHE telah berhasil melakukan capaian strategis antara lain mendapatkan award WK eksplorasi dengan mayoritas sumber daya gas di Peri Mahakam & Bunga yang berlokasi di Indonesia timur, East Natuna di area perbatasan negara Indonesia-Malaysia-Vietnam dan project strategis nasional Masela," kata dia.

Selain itu, sambung Arya Dwi, temuan eksplorasi gas di Wilela, Wolai kompleks, dan Mantapu 1-X juga mendukung babak baru ketahanan energi dan transisi gas nasional pada masa mendatang.

Baca Juga: OJK Tinjau Dokumen Rencana IPO Pertamina Hulu Energi 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya