Erick Thohir: Kalau Ada BUMN Gak Ikut Bertransformasi, Saya Bongkar!

Transformasi BUMN jadi visi Erick Thohir sebagai menteri

Jakarta, IDN Times - Transformasi di tubuh perusahaan-perusahaan pelat merah menjadi visi yang ingin diwujudkan Erick Thohir sejak hari pertama menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Oleh karena itu, dia berjanji tidak segan-segan melakukan bongkar pasang terhadap BUMN yang tidak bisa mengikuti transformasi seperti yang diinginkan olehnya.

"Mohon maaf yang tidak ikut transformasi pastinya akan saya bongkar, saya ganti dan ini sudah banyak terjadi di BUMN, jadi nggak kaleng-kalengan ngomongnya," tutur Erick, saat menyampaikan pidato dalam acara Grand Launching Produk-Produk PT RNI (Persero), Selasa (19/10/2021).

Baca Juga: Jokowi Minta BUMN Jangan Ribet: Investor Bisa Kabur

1. Bukan subjektivitas yang jadi alasan Erick bongkar pasang manajemen BUMN

Erick Thohir: Kalau Ada BUMN Gak Ikut Bertransformasi, Saya Bongkar!Menteri BUMN Erick Thohir saat diwawancarai wartawan di Gedung Telkomsel Smart Office, Jakarta, Kamis (30/9/2021). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Erick menambahkan, upaya dirinya melakukan bongkar pasang di tubuh BUMN yang tidak bisa mengikuti transformasi seperti keinginannya bukan didasarkan oleh subjektivitas. Erick berorientasi terhadap hasil yang menjadi acuannya dalam menilai apakah sebuah BUMN mampu menjalankan transformasi dengan baik.

"Saya pastikan saya ganti, tetapi bukan karena suka dan tidak suka. Kemarin 20 jajaran direksi yang bertemu presiden, 17 BUMN dan tiga anak usaha BUMN. Dari 20 itu sekitar 30 sampai 40 persen leadership yang dipilih oleh menteri sebelumnya dan saya tidak ubah karena kita managing sesuatu bukan karena suka dan nggak suka, tapi hasilnya yang saya lihat," ucap dia.

Baca Juga: Ini Alasan Pembubaran 7 BUMN oleh Erick Thohir!

2. Hasil transformasi BUMN sudah terlihat saat ini

Erick Thohir: Kalau Ada BUMN Gak Ikut Bertransformasi, Saya Bongkar!Enam kaum muda perempuan yang akan menggantikan Menteri BUMN dan Lima Dirut BUMN selama sehari. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Transformasi BUMN yang diusung oleh Erick kemudian diklaim telah berjalan dengan baik dalam kurun waktu 2 tahun terakhir. Hal tersebut terpantau lewat segala kinerja dan pencapaian yang diperoleh BUMN secara korporasi.

"Hasilnya terlihat hari ini karena ini korporasi kita bisa lihat kontribusi kita di kala COVID-19 Rp377 triliun. Kalau kita bicara revenue, penjualan naik Rp96 triliun. Kita punya net income tahun kemarin semester pertama itu enam (triliun), kumulatif satu tahun 13 (triliun). Tahun ini semester pertama sudah Rp26 triliun karena trasnformasi, efisiensi kita pastikan ikut satu-satu," tutur Erick.

Sementara itu, sambung Erick, transformasi human capital atau sumber daya manusia (SDM) juga berhasil. Hal itu terbukti melalui Komite Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memberikan skor tertinggi penerapan sistem merit kepada Kementerian BUMN.

"Tidak mungkin Komite ASN ngasih penghargaan kepada BUMN kalau bohong-bohongan. Komite ASN itu sangat transparan, menilai dari 34 kementerian, 500 pemerintah daerah kita masuk top one-nya bersama Kemenkeu yang tidak pernah Kementerian BUMN mendapatkan itu selama belasan tahun," papar dia.

Baca Juga: 7 BUMN 'Zombie' Bakal Dibubarkan, Bagaimana Nasib Karyawan?

3. Capaian BUMN menjadi kerja keras tim

Erick Thohir: Kalau Ada BUMN Gak Ikut Bertransformasi, Saya Bongkar!Pembaharuan Logo BUMN (Dok. Istimewa)

Segala capaian yang diperoleh BUMN melalui transformasi diakui Erick bukan semata-mata karena kerja kerasnya sendiri.

Seluruh tim, baik di Kementerian BUMN maupun di beragam perusahaan pelat merah yang ada membuat transformasi BUMN berhasil dan meraih banyak penghargaan.

"Saya rasa jelas transformasi BUMN sudah terjadi. Alhamdulillah dua tahun ini kinerjanya luar baisa, tetapi tentu ini bukan kerja saya sendiri, tapi tim dan komisaris serta direksi yang punya komitmen ketika saya pertama kali diangkat menjadi menteri oleh presiden," ucap Erick.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya